JAKARTA. Grup Optima akhirnya buka suara mengenai nasib dana nasabah produk kontrak pengelolaan dana (KPD) PT Optima Kharya Capital Management (OKCM). Intinya, pemilik Optima membantah tudingan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), yang menyatakan dana nasabah tersebut telah dilarikan oleh Optima. Komisaris Utama Grup Optima Harjono Kesuma bilang, pihaknya tengah menyiapkan solusi restrukturisasi atas macetnya dana nasabah di KPD, khususnya dana milik nasabah ritel. "Sudah ada konsep untuk restrukturisasi, kini konsep tersebut sedang dimatangkan," ujar diamelalui pesan singkat kepada KONTAN, belum lama ini. Dia melanjutkan, konsep restrukturisasi dana nasabah Optima bakal final pada akhir bulan ini. Dia juga optimistis, nasabah Optima akan sabar menunggu hasil dan bentuk solusinya, serta tidak mengambil jalur hukum untuk menyelesaikan masalah itu. "Sebagian besar nasabah tidak akan melapor ke polisi, karena kami terus berkomunikasi dengan nasabah setiap hari," ujar Harjono.
Komisaris Bantah Larikan Dana Optima
JAKARTA. Grup Optima akhirnya buka suara mengenai nasib dana nasabah produk kontrak pengelolaan dana (KPD) PT Optima Kharya Capital Management (OKCM). Intinya, pemilik Optima membantah tudingan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), yang menyatakan dana nasabah tersebut telah dilarikan oleh Optima. Komisaris Utama Grup Optima Harjono Kesuma bilang, pihaknya tengah menyiapkan solusi restrukturisasi atas macetnya dana nasabah di KPD, khususnya dana milik nasabah ritel. "Sudah ada konsep untuk restrukturisasi, kini konsep tersebut sedang dimatangkan," ujar diamelalui pesan singkat kepada KONTAN, belum lama ini. Dia melanjutkan, konsep restrukturisasi dana nasabah Optima bakal final pada akhir bulan ini. Dia juga optimistis, nasabah Optima akan sabar menunggu hasil dan bentuk solusinya, serta tidak mengambil jalur hukum untuk menyelesaikan masalah itu. "Sebagian besar nasabah tidak akan melapor ke polisi, karena kami terus berkomunikasi dengan nasabah setiap hari," ujar Harjono.