KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Waskita Beton Precast Tbk (
WSBP) mengumumkan pengunduran diri komisaris utama perseroan. Melansir keterbukaan informasi tanggal 22 Desember 2025, WSBP telat menerima surat pengunduran diri Raden Mas Aris Santosa dari jabatan Komisaris Utama. Direktur Keuangan, Manajemen Risiko & Legal PT Waskita Beton Precast Tbk Fathul Anwar mengatakan, surat itu diterima perseroan pada 18 Desember 2025.
“Sebagaimana tercantum dalam surat pengunduran diri tersebut, pengunduran diri disebabkan oleh pengangkatan Raden Mas Aris Santosa sebagai Komisaris Utama PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) (Pelni),” ujarnya dalam keterbukaan informasi tersebut.
Baca Juga: Indosat (ISAT), Arsari Grup dan Northstar Bangun FiberCo Senilai Rp 14,6 Triliun Berdasarkan Rapat Internal Dewan Komisaris tanggal 18 Desember 2025, telah ditunjuk Pelaksana Tugas (Plt.) Komisaris Utama yaitu Ahmad Subagya selaku Komisaris Independen. “Sebagai tindak lanjut atas pengunduran diri Raden Mas Aris Santosa, maka Perseroan akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham dalam jangka waktu selambat-lambatnya 90 hari sejak diterimanya surat pengunduran diri,” tuturnya. Fathul menegaskan tidak ada dampak atas pengunduran diri Raden Mas Aris Santosa sebagai Komisaris Utama WSBP terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, dan keberlangsungan usaha. Asal tahu saja, WSBP meraih nilai kontrak baru Rp 1,36 triliun per November 2025. Hingga November 2025, WSBP mengelola Rp 2,12 triliun kontrak dari seluruh segmen bisnis.
Baca Juga: Kurs Rupiah Melemah ke Rp 16.784 per Dolar AS Selasa (23/12) Siang WSBP pun menargetkan nilai kontrak baru Rp 2,6 triliun pada tahun 2026. Di akhir September 2025, pendapatan usaha WSBP sebesar Rp 1,33 triliun. Pendapatan ini turun 12,45% secara tahunan dari Rp 1,33 trilun per kuartal III 2024.
WSBP juga masih mencatatkan rugi bersih tahun berjalan sebesar Rp 324,21 miliar. Sebenarnya, realisasi ini turun dari rugi bersih tahun berjalan Rp 640,65 miliar di akhir September 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News