Komisi bagi pialang asuransi umum diakui paling tebal



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri asuransi umum masih bergantung pada pemain pialang dalam berbisnis. Meski, beban komisi di jalur distribusi ini diakui paling besar.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody AS Dalimunthe menyebut industri broker memang menjadi salah satu andalan bagi pelaku usaha asuransi umum. Hampir separuh dari premi yang didapat diperkirakan berasal dari kanal tersebut.

Namun ia mengakui, besaran biaya akuisisi dari kanal pialang biasanya lebih tinggi dari saluran lain. Misalnya saja, jika dibandingkan penjualan lewat direct marketing, keagenan, hingga perbankan dan multifinance.


Hal Ini karena semua tugas akuisisi sudah dilakukan oleh perusahaan pialang. Sehingga pelaku usaha asuransi tinggal melakukan assesment sampai menerbitkan polis.

"Tidak ada lagi biaya yang dikeluarkan oleh pihak asuransi seperti kalau jalur direct atau keagenan dimana asuransi masih harus melakukan survey dan sebagainya," kata Dody, Rabu (18/4).

Namun ia mengaku tidak memiliki data soal besaran komisi yang diberikan kepada tiap saluran distribusi, termasuk pialang asuransi.

Yang pasti ia menyebut dari data Otoritas Jasa Keuangan, secara keseluruhan beban komisi yang dibayarkan pelaku industri rata-rata mencapai sekitar 13% dari premi yang didapat oleh pemain asuransi umum.

Sementara Direktur Utama PT Asuransi Binagriya Upakara Dadang Sukresna menilai selama ini belum ada keseragaman soal komisi dari kanal pialang asuransi. Hal ini pun kerap menyebabkan kesulitan tersendiri bagi industri asuransi.

Menurut Dadang, besaran komisi kerap naik-turun tak terkendali sehingga berdampak pada bisnis asuransi umum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia