Komisi e-banking BNI diperkirakan capai Rp 1 T



JAKARTA. Bank BNI menargetkan sampai akhir tahun fee based income atau pendapatan jasa BNI yang berasal dari elektronik banking bisa mencapai Rp 1 triliun. Perkiraan itu lebih tinggi 40% daripada perolehan tahun lalu. 

BNI mencatat, transaksi e-banking masih didominasi oleh transaksi ATM. Penyumbang terbesar kedua melalui SMS Banking.

Direktur Konusmer Banking BNI, Anggoro Eko Cahyo yakin dengan pertumbuhan penggunaan e-banking dengan melihat pertumbuhan transaksi internet banking dan mobile banking, serta masyarakat indonesia merupakan pengguna aktif ponsel.


Diprediksi dalam waktu yang tidak terlalu lama, dia bilang, pangsa transaksi perbankan lewat internet dan perangkat mobile bisa meningkat dalam peta transaksi e-banking BNI.

"Bukan tidak mungkin, kedepan ATM akan lebih banyak digunakan untuk melakukan transaksi penarikan uang tunai," ujar Anggoro kepada KONTAN, di Jakarta, akhir pekan lalu.

Proses aktivasi eBanking saat ini menurut Anggoro merupakan bagian dari pembukaan rekening tabungan. Nah, untuk meningkatkan pangsa pasar, BNI secara berkesinambungan melakukan edukasi kepada nasabah perihal berbagai fitur dan kemudahan yang tersedia dalam layanan eBanking BNI.

Selain ATM, layanan elektronik banking yang kerap digunakan oleh nasabah adalah BNI SMS Banking. Untuk memacu transaksi elektronik, dalam waktu dekat ini BNI akan merilis BNI Mobile Banking untuk melengkapi/memperkaya kemudahan bagi nasabah BNI untuk melakukan transaksi melalui mobile phone-nya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia