BRUSSELS. Komisi Eropa melihat perbaikan ekonomi di Uni Eropa (UE) makin lancar. Regulator alhasil menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi di 26 negara anggota Uni Eropa. European Commmision meramal, pertumbuhan ekonomi UE di tahun ini mencapai 1,6%, lebih tinggi dibanding proyeksi yang dibuat Februari lalu yaitu usebesar 1,5%. Pasar tenaga kerja juga diramal lebih bergairah. Proyeksinya, tingkat pengangguran di kawasan ini turun menjadi 10,1%. Hingga Maret lalu, tingkat pengangguran di UE masih sebesar 10,5%. "Pemulihan sekarang sudah di tangan. Defisit berkurang, investasi kembali meningkat, dan yang paling pentting, situasi tenaga kerja mulai naik," kata Siim Kallas, Vice President European Commission. Negara perekonomian terbesar Uni Eropa, Jerman, diperkirakan tumbuh hingga 1,8% di tahun ini. Kallas mengatakan, ada risiko Uni Eropa masuk periode deflasi, yang dikhawatirkan menghentikan lagi laju investasi dan belanja konsumsi. Namun, dia yakin, penguatan ekonomi yang terjadi bertahap dan pemulihan ekonomi berbasis luar negeri, bisa memitigasi risiko dari luar negeri.
Komisi Eropa menaikkan proyeksi ekonomi Uni Eropa
BRUSSELS. Komisi Eropa melihat perbaikan ekonomi di Uni Eropa (UE) makin lancar. Regulator alhasil menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi di 26 negara anggota Uni Eropa. European Commmision meramal, pertumbuhan ekonomi UE di tahun ini mencapai 1,6%, lebih tinggi dibanding proyeksi yang dibuat Februari lalu yaitu usebesar 1,5%. Pasar tenaga kerja juga diramal lebih bergairah. Proyeksinya, tingkat pengangguran di kawasan ini turun menjadi 10,1%. Hingga Maret lalu, tingkat pengangguran di UE masih sebesar 10,5%. "Pemulihan sekarang sudah di tangan. Defisit berkurang, investasi kembali meningkat, dan yang paling pentting, situasi tenaga kerja mulai naik," kata Siim Kallas, Vice President European Commission. Negara perekonomian terbesar Uni Eropa, Jerman, diperkirakan tumbuh hingga 1,8% di tahun ini. Kallas mengatakan, ada risiko Uni Eropa masuk periode deflasi, yang dikhawatirkan menghentikan lagi laju investasi dan belanja konsumsi. Namun, dia yakin, penguatan ekonomi yang terjadi bertahap dan pemulihan ekonomi berbasis luar negeri, bisa memitigasi risiko dari luar negeri.
