JAKARTA. Komisi I DPR mengecam tulisan bekas Menteri Penerangan Malaysia Tan Sri Zainuddin Maidin yang berjudul Persamaan Habibie dengan Anwar Ibrahim. Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin menilai artikel itu menghina mantan Presiden BJ Habibie.Dia menilai artikel itu berlebihan. "Artikel itu sudah mengarah kepada penghinaan kepada bangsa Indonesia karena Pak Habibie adalah mantan pejabat negara yang notabene jujur dan telah membuka ruang demokrasi," katanya, Selasa (11/12).Komisi I DPR akan memanggil Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa terkait artikel itu. Komisi yang membidangi hubungan luar negeri ini akan mempertanyakan sikap pemerintah atas artikel yang dimuat dalam harian Utusan Malaysia tersebut.Setelah pertemuan dengan menteri luar negeri, Komisi I DPR akan mempertimbangkan memanggil duta besar Malaysia untuk lndonesia. "Nanti akan diputuskan apakah menteri luar negeri cukup mengirimkan surat atau memanggil Dubes Malaysia ke DPR," tandas Hasanuddin.Dalam artikel itu, Zainudin Maidin menyebut Habibie sebagai pengkhianat bangsa Indonesia lantaran dibawah kepemimpinannya Indonesia kehilangan Timor Timur. Dia menuding Habibie menyetujui desakan Barat untuk mengadakan referendum di Timor Timur. Maidin juga menuduh Habibie sebagai penyebab perpecahan bagi rakyat Indonesia. Salah satu buktinya adalah adanya 48 partai politik ketika Habibie memimpin. Dia menyebut Habibie sebagai 'The Dog of Imperialism' serta pengkhianat bangsa Indonesia. (Habibie) adalah ibarat gunting dalam lipatan ketika pemerintahan Soeharto," demikian pernyataan Zainuddin.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Komisi I DPR kecam tulisan soal Habibie
JAKARTA. Komisi I DPR mengecam tulisan bekas Menteri Penerangan Malaysia Tan Sri Zainuddin Maidin yang berjudul Persamaan Habibie dengan Anwar Ibrahim. Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin menilai artikel itu menghina mantan Presiden BJ Habibie.Dia menilai artikel itu berlebihan. "Artikel itu sudah mengarah kepada penghinaan kepada bangsa Indonesia karena Pak Habibie adalah mantan pejabat negara yang notabene jujur dan telah membuka ruang demokrasi," katanya, Selasa (11/12).Komisi I DPR akan memanggil Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa terkait artikel itu. Komisi yang membidangi hubungan luar negeri ini akan mempertanyakan sikap pemerintah atas artikel yang dimuat dalam harian Utusan Malaysia tersebut.Setelah pertemuan dengan menteri luar negeri, Komisi I DPR akan mempertimbangkan memanggil duta besar Malaysia untuk lndonesia. "Nanti akan diputuskan apakah menteri luar negeri cukup mengirimkan surat atau memanggil Dubes Malaysia ke DPR," tandas Hasanuddin.Dalam artikel itu, Zainudin Maidin menyebut Habibie sebagai pengkhianat bangsa Indonesia lantaran dibawah kepemimpinannya Indonesia kehilangan Timor Timur. Dia menuding Habibie menyetujui desakan Barat untuk mengadakan referendum di Timor Timur. Maidin juga menuduh Habibie sebagai penyebab perpecahan bagi rakyat Indonesia. Salah satu buktinya adalah adanya 48 partai politik ketika Habibie memimpin. Dia menyebut Habibie sebagai 'The Dog of Imperialism' serta pengkhianat bangsa Indonesia. (Habibie) adalah ibarat gunting dalam lipatan ketika pemerintahan Soeharto," demikian pernyataan Zainuddin.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News