JAKARTA. Beberapa Anggota Komisi V mempertanyakan sinkronisasi antara pembuatan waduk yang tidak berfungsi dengan baik. Hal tersebut diungkapkan anggota Komisi V Abdul Hakim yang menyatakan jika pembuatan waduk selama ini tidak sinkron dengan pencetakan sawah alias ada waduk tetapi tidak ada sawahnya. Padahal, menurutnya dinas pertanian provinsi dan balai Sumber Daya Air (SDA) harus seiring dan sejalan. Bagi Abdul saat ini telah banyak waduk atau bendungan yang dibuat namun tidak berfungsi dengan baik contohnya seperti bendungan Way Kambas yang berada di Lampung yang kini malah akan dibuat perumahan di sekitar waduk. “Di daerah pemilihan saya itu, Lampung Utara juga ada bendungan Bumi Agung, tapi pencetakan sawahnya belum ada masih menggantung. Ini bagaimana,” ujar Abdul saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V, di Gedung DPR RI Selasa (22/3). Oleh sebab itu, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu juga mempertanyakan mekanisme dalam pembuatan waduk, apakah yang lebih didahulukan antara pembuatan bendungan dan pencetakan sawah. "Dari mana dulu berangkatnya supaya terjadi konsentrasi yang jelas mengingat saat ini sudah terjadi alih fungsi lahan. Karena ada banyak bendungan tapi tidak ada pencetakan sawah tidak ada. Padahal bendungan telah ada, apa yang harus dilakukan dalam sinkronisasi," jelasnya
Komisi V pertanyakan irigasi yang tidak cetak sawah
JAKARTA. Beberapa Anggota Komisi V mempertanyakan sinkronisasi antara pembuatan waduk yang tidak berfungsi dengan baik. Hal tersebut diungkapkan anggota Komisi V Abdul Hakim yang menyatakan jika pembuatan waduk selama ini tidak sinkron dengan pencetakan sawah alias ada waduk tetapi tidak ada sawahnya. Padahal, menurutnya dinas pertanian provinsi dan balai Sumber Daya Air (SDA) harus seiring dan sejalan. Bagi Abdul saat ini telah banyak waduk atau bendungan yang dibuat namun tidak berfungsi dengan baik contohnya seperti bendungan Way Kambas yang berada di Lampung yang kini malah akan dibuat perumahan di sekitar waduk. “Di daerah pemilihan saya itu, Lampung Utara juga ada bendungan Bumi Agung, tapi pencetakan sawahnya belum ada masih menggantung. Ini bagaimana,” ujar Abdul saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V, di Gedung DPR RI Selasa (22/3). Oleh sebab itu, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu juga mempertanyakan mekanisme dalam pembuatan waduk, apakah yang lebih didahulukan antara pembuatan bendungan dan pencetakan sawah. "Dari mana dulu berangkatnya supaya terjadi konsentrasi yang jelas mengingat saat ini sudah terjadi alih fungsi lahan. Karena ada banyak bendungan tapi tidak ada pencetakan sawah tidak ada. Padahal bendungan telah ada, apa yang harus dilakukan dalam sinkronisasi," jelasnya