JAKARTA. Komisi VII DPR RI segera mengagendakan pemanggilan terhadap PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) terkait kemenangan perusahaan tersebut atas tender pengadaan bahan bakar untuk Perusahaan Listrik Negara (PLN). "Mudah-mudahan minggu ini kami bisa panggil TPPI," kata anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Golkar Satya W. Yudha usai rapat kerja dengan Dewan Energi Nasional (DEN), Rabu (15/12). Menurut Satya, pemanggilan tersebut bukan bertujuan membatalkan keputusan PT PLN, melainkan meminta klarifikasi atas pertimbangan PLN menetapkan TPPI sebagai pemenang tender. "Kami ingin mengetahui, mengapa penunjukannya ke mereka (TPPI). Apakah PLN tidak melihat struktur keuangan TPPI secara keseluruhan? TPPI kan masih memiliki kewajiban yang belum dipenuhi kepada Pertamina," ujar Satya. Sekadar mengingatkan, dalam tender pengadaan solar sebanyak 1,25 juta kilo liter (KL) per tahun selama empat tahun (2011-2014) tersebut Pertamina hanya dapat posisi kedua. Perusahaan energi plat merah tersebut sebelumnya mempertanyakan kemenangan TPPI lantaran TPPI berstatus default gara-gara masih berutang US$ 600 juta kepada Pertamina. Satya menilai sebagai perusahaan berstatus default, seharusnya tidak layak diikutkan apalagi sampai memenangkan tender. "Artinya kan perusahaan itu sebenarnya kurang sehat. Tapi kok bisa ikut tender dan diloloskan. Itu kan jadi dilema seperti apa sebetulnya mekanisme penetapannya," kata Satya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Komisi VII akan panggil TPPI pekan ini
JAKARTA. Komisi VII DPR RI segera mengagendakan pemanggilan terhadap PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) terkait kemenangan perusahaan tersebut atas tender pengadaan bahan bakar untuk Perusahaan Listrik Negara (PLN). "Mudah-mudahan minggu ini kami bisa panggil TPPI," kata anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Golkar Satya W. Yudha usai rapat kerja dengan Dewan Energi Nasional (DEN), Rabu (15/12). Menurut Satya, pemanggilan tersebut bukan bertujuan membatalkan keputusan PT PLN, melainkan meminta klarifikasi atas pertimbangan PLN menetapkan TPPI sebagai pemenang tender. "Kami ingin mengetahui, mengapa penunjukannya ke mereka (TPPI). Apakah PLN tidak melihat struktur keuangan TPPI secara keseluruhan? TPPI kan masih memiliki kewajiban yang belum dipenuhi kepada Pertamina," ujar Satya. Sekadar mengingatkan, dalam tender pengadaan solar sebanyak 1,25 juta kilo liter (KL) per tahun selama empat tahun (2011-2014) tersebut Pertamina hanya dapat posisi kedua. Perusahaan energi plat merah tersebut sebelumnya mempertanyakan kemenangan TPPI lantaran TPPI berstatus default gara-gara masih berutang US$ 600 juta kepada Pertamina. Satya menilai sebagai perusahaan berstatus default, seharusnya tidak layak diikutkan apalagi sampai memenangkan tender. "Artinya kan perusahaan itu sebenarnya kurang sehat. Tapi kok bisa ikut tender dan diloloskan. Itu kan jadi dilema seperti apa sebetulnya mekanisme penetapannya," kata Satya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
