KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto mengungkapkan, belum tentu ada kenaikan harga Pertalite pada pekan ini maupun pekan depan. Sugeng mengungkapkan, pihaknya bakal menggelar rapat dengan PT Pertamina untuk membahas skema yang tepat terkait persoalan BBM Subsidi saat ini. "Belum tentu (ada kenaikan harga). Kita akan hitung, sedang kumpulkan berapa
windfall profit kenaikan komoditas yang dinikmati negara itu berapa, apa masih bisa mengkompensasi," terang Sugeng dalam Diskusi Virtual Gelora Talks, Rabu (24/8).
Baca Juga: Dewan Energi Nasional (DEN) Dorong Penyelesaian Revisi Aturan Pembelian BBM Subsidi Sugeng melanjutkan, saat ini setidaknya 70% BBM Subsidi dinikmati oleh kelompok masyarakat yang tidak berhak. Sugeng melanjutkan, kenaikan Pertalite sekitar 10% dari harga saat ini maka berpotensi meningkatkan inflasi sebesar 0,5%. Sementara itu, kenaikan Solar Subsidi sebesar 10% bakal mendorong kenaikan inflasi ke level 0,8%. Untuk itulah, menurutnya hal ini patut menjadi perhatian dalam kebijakan harga BBM subsidi. Dalam Rapat Kerja Komisi VII DPR RI bersama Menteri ESDM pada Rabu (24/8), Sugeng pun mengusulkan agar kebijakan penyesuaian harga BBM Subsidi tetap memperhatikan sejumlah kelompok masyarakat. Sugeng mengusulkan agar kebijakan harga BBM Subsidi memperhatikan tiga aspek yakni kemampuan daya beli masyarakat, kemampuan ABPN negara serta kemampuan BUMN Pertamina. Sugeng mengungkapkan, saat ini harga keekonomian Pertalite mencapai Rp 17.500 per liter. Jumlah ini lebih tinggi ketimbang harga jual Pertalite oleh Pertamina sebesar Rp 7.650 per liter. Kendati demikian, harga BBM Subsidi nantinya berpotensi mengalami penyesuaian, Sugeng mengharapkan ada penerapan harga khusus untuk sejumlah kelompok masyarakat.
Baca Juga: Soal Rencana Kenaikan Harga BBM, Menko Airlangga: Masih Proses Evaluasi "Mungkin akan naik dan titik keseimbangannya dan sudah memperhatikan aspek daya beli masyarakat dan sebagainya adalah 30% saja naiknya. Pertalite jadi Rp 10.000 per liter dan solar menjadi hampir Rp 7.000 per liter," kata Sugeng. Adapun, Sugeng berharap tetap ada harga khusus yakni untuk kelompok masyarakat kecil pengguna sepeda motor dan solar subsidi untuk truk-truk untuk logistik yang khusus untuk industri kecil dan menengah. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .