KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisi VII DPR RI mendesak Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk mempercepat penyelesaian pembangunan fasilitas pemurnian nikel. Hal ini bertujuan agar fasilitas pemurnian tersebut bisa memberikan nilai tambah secara nyata bagi pertumbuhan ekonomi nasional sesuai amanat PP Nomor 96 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Mineral dan Pertambangan. Hal ini dimuat sebagai poin ketiga dalam Keputusan Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI dengan Kementerian ESDM dan Kementerian Perindustrian RI pada Rabu (10/11). “Pak Dirjen (Minerba ESDM) oke ya,” ujar Pimpinan RDP, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI F-PDI Perjuangan/Dapil Jateng IV, Bambang Wuryanto sembari mengetok palu, Rabu (10/11). Sedikit informasi, saat ini terdapat 34 fasilitas pemurnian mineral yang sedang dibangun. Sebanyak 30 unit di antaranya merupakan fasilitas pemurnian nikel dengan total kapasitas input 81,07 juta ton per tahun dan kapasitas produksi 5,63 juta ton per tahun. Kalau dijumlahkan, total rencana investasinya mencapai lebih dari US$ 8 miliar.
Komisi VII DPR desak Kementerian ESDM percepat penyelesaian pembangunan smelter nikel
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisi VII DPR RI mendesak Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk mempercepat penyelesaian pembangunan fasilitas pemurnian nikel. Hal ini bertujuan agar fasilitas pemurnian tersebut bisa memberikan nilai tambah secara nyata bagi pertumbuhan ekonomi nasional sesuai amanat PP Nomor 96 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Mineral dan Pertambangan. Hal ini dimuat sebagai poin ketiga dalam Keputusan Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI dengan Kementerian ESDM dan Kementerian Perindustrian RI pada Rabu (10/11). “Pak Dirjen (Minerba ESDM) oke ya,” ujar Pimpinan RDP, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI F-PDI Perjuangan/Dapil Jateng IV, Bambang Wuryanto sembari mengetok palu, Rabu (10/11). Sedikit informasi, saat ini terdapat 34 fasilitas pemurnian mineral yang sedang dibangun. Sebanyak 30 unit di antaranya merupakan fasilitas pemurnian nikel dengan total kapasitas input 81,07 juta ton per tahun dan kapasitas produksi 5,63 juta ton per tahun. Kalau dijumlahkan, total rencana investasinya mencapai lebih dari US$ 8 miliar.