JAKARTA. Komisi VII menilai pemerintah terlalu memaksakan pelaksanaan percepatan APBNP 2012 sebelum April, terkait kebijakan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Hal tersebut dikemukakan oleh Wakil ketua Komisi VII Effendi Simbolon, Kamis (1/3). Ia juga menyatakan DPR belum menyetujui rencana pemerintah perihal APBNP 2012 seperti yang dikemukakan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik, karena menurutnya tetap harus ada pembahasan dengan DPR dan tidak bisa ditentukan secara sepihak. Ia menekankan untuk mengajukan APBNP harus ada unsur yang dipenuhi, selama unsur itu dinilai belum mencapai maka tidak akan ada perubahan. "Saya luruskan, DPR tidak memberikan persetujuan atas proses percepatan APBNP. Itu usulan pemerintah, kita hanya mendengar tetapi hak pemerintah untuk mengajukan APBNP dengan catatan ada unsur yang dipenuhi. Ini akan menarik karena perubahan APBN dipercepat berawal dari kesalahan pemerintah. Jangan gandeng-gandeng DPR ikut bertanggungjawab," ungkap Effendi kepada wartawan.
Komisi VII nilai pemerintah memaksakan APBNP 2012
JAKARTA. Komisi VII menilai pemerintah terlalu memaksakan pelaksanaan percepatan APBNP 2012 sebelum April, terkait kebijakan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Hal tersebut dikemukakan oleh Wakil ketua Komisi VII Effendi Simbolon, Kamis (1/3). Ia juga menyatakan DPR belum menyetujui rencana pemerintah perihal APBNP 2012 seperti yang dikemukakan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik, karena menurutnya tetap harus ada pembahasan dengan DPR dan tidak bisa ditentukan secara sepihak. Ia menekankan untuk mengajukan APBNP harus ada unsur yang dipenuhi, selama unsur itu dinilai belum mencapai maka tidak akan ada perubahan. "Saya luruskan, DPR tidak memberikan persetujuan atas proses percepatan APBNP. Itu usulan pemerintah, kita hanya mendengar tetapi hak pemerintah untuk mengajukan APBNP dengan catatan ada unsur yang dipenuhi. Ini akan menarik karena perubahan APBN dipercepat berawal dari kesalahan pemerintah. Jangan gandeng-gandeng DPR ikut bertanggungjawab," ungkap Effendi kepada wartawan.