JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan dalam Panja asumsi makro RAPBN-P 2016 oleh Badan Anggaran (Banggar) membingungkan Komisi XI Dewan Perwaklan Rakyat (DPR). Pasalnya, Komisi XI sebelumnya memutuskan untuk asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1%. Menurut Wakil Ketua Komisi XI Achmad Hafish Tohir, perubahan itu dinilai membingungkan. Karena komisi XI harus mulai membahas anggaran untuk sejumlah Kementerian/Lembaga (K/L). "Apakah, kita harus membahas anggaran menggunakan asumsi yang kita sepakati, atau yang ditetapkan Banggar," ujar Achmad, kepada Menteri Keuangan dalam rapat kerja hari ini, Kamis (9/6) di Jakarta.
Komisi XI bingung asumsi pertumbuhan ekonomi 5,2%
JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan dalam Panja asumsi makro RAPBN-P 2016 oleh Badan Anggaran (Banggar) membingungkan Komisi XI Dewan Perwaklan Rakyat (DPR). Pasalnya, Komisi XI sebelumnya memutuskan untuk asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1%. Menurut Wakil Ketua Komisi XI Achmad Hafish Tohir, perubahan itu dinilai membingungkan. Karena komisi XI harus mulai membahas anggaran untuk sejumlah Kementerian/Lembaga (K/L). "Apakah, kita harus membahas anggaran menggunakan asumsi yang kita sepakati, atau yang ditetapkan Banggar," ujar Achmad, kepada Menteri Keuangan dalam rapat kerja hari ini, Kamis (9/6) di Jakarta.