Komisioner OJK: Kami akan Melihat Potensi Ekonomi Desa untuk Didorong Pengembangannya



OJK menggelar literasi keuangan hingga tingkat desa . Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus upaya untuk meningkatkan akses keuangan masyarakat khususnya di daerah pedesaan. Salah satu cara dilakukan melalui program Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI).

OJK menggelar peresmian Generic Model EKI ini di Desa Nagari Sumpur Tanah Datar Sumatera Barat pada Kamis, 22 Juni 2023. Melalui program ini, OJK menargetkan bisa mempercepat pengembangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi,  lokasi di Sumatra Barat menjadi pilihan kick off EKI dengan pertimbangan, berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2022 wilayah ini merupakan provinsi dengan tingkat literasi 40,7%, dan inklusi keuangan 76,88%. Angka ini berarti wilayah ini masih di bawah rereta angka tingkat nasional yang sebesar 49,68%, dan 85,10%.


Friderica yang akrab disapa Kiki ini juga mengataan bahwa program EKI ini berbeda dengan program-program sebelumnya. “Di sini kami tidak hanya melakukan event yang sekali selesai, namun juga melakukan pendampingan mulai dari pra-inkubasi, inkubasi dan pasca-inkubasi,” ujar Kiki, Kamis (22/6).

Melalui program EKI di pedesaan ini OJK akan mengoptimalkan potensi yang ada di pedesaan berupa potensi alam, budaya, sosial, dan finansial dengan ketersediaan akses keuangan dari berbagai sektor jasa keuangan.

Pada program ini OJK juga menggandeng para pemangku kepentingan di daerah seperti Pemerintah daerah (Pemda), Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi  (Kemdes PDTT), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,  juga Bank Indonesia.

"OJK akan melihat sebenarnya apa sih potensi ekonomi desa yang bisa didorong untuk pengembanannya," kata Kiki saat wawancara dengan Redaksi KONTAN (22/6).

Pada kegiatan ini sekaligus menjadi ajang pengenalan berbagai produk dan layanan jasa keuangan seperti program Rekening Pelajar (Kejar), program Laku Pandai, KUR, Umi, Security Crowd Funding (SCF), Dana Pensiun, Fintech P2P dan QRIS.

Baca Juga: OJK Ingatkan Masyarakat Tak Pinjam Lewat Pinjol Hanya untuk Kegiatan Konsumtif

Kercepatan Akses

Setelah diresmikan di Tanah Datar, program ini kemudian dapat digunakan oleh Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di seluruh Indonesia. Saat ini TPAKD sendiri sudah memiliki 494 cabang di seluruh daerah di Indonesia.

TPAKD Sumatra Barat juga saat ini memiliki program Nagari Naik Kelas yang memiliki fokus meningkatkan dimensi ekonomi melalui pembukaan akses perbankan dan kredit atau pembiayaan kepada masyarakat di Nagari Tertinggal.

OJK mengharapkan program EKI dapat beriringan dengan program Nagari Naik Kelas, ditambah dengan program lain yang dimiliki EKI yaitu Desaku Cakap Keuangan.

Baca Juga: OJK Imbau Masyarakat Tak Pinjam Besar-besaran Lewat Pinjol Hanya untuk Konsumtif

Program Desaku Cakap Keuangan ini merupakan upaya meningkatkan pengetahuan masyarakat terharap lembaga, produk, dan layanan jasa keuangan konvesional dan syariah yang dilakukan melalui pembekalan Training of Trainers.

Pengadaan program EKI di desa Nagari Sampur ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan dimulai dari Juni 2023 sampai November 2023 dan diikuti sekitar 225 orang dari berbagai kelompak masyarakat.

Beberapa rangkaian acara yang akan dilakukan antara lain tahap pra-inkubasi di mana merupakan tahapan identifikasi dan pemetaan potensi desa yang akan dilakukan bulan Juni 2023.

Rangkaian selanjutnya adalah tahap inkubasi, di mana akan dilakukan pemberian pendampingan dan edukasi keuangan serta pemberdayaan masyarakat. Sementara itu rangkaian terakhir akan di sini dengan tahap pasca inkubasi di mana di tahap ini masyarakat sudah bisa menggunakan beragam produk keuangan secara optimal dan mengukur pencapaian program ini pada November 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Syamsul Azhar