KONTAN.CO.ID - Literasi keuangan merupakan fondasi untuk mengelola keuangan dengan baik dan mencapai kesejahteraan finansial. Namun, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola keuangan, termasuk generasi muda. Hal ini tercermin dari hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tahun 2024. Dalam survei yang diselenggarakan OJK bersama Badan Pusat Statistik (BPS) tersebut, indeks literasi keuangan penduduk Indonesia berada di level 65,43%, sementara indeks inklusi keuangan mencapai 75,02%. Berdasarkan usia, kelompok 26—35 tahun, 36—50 tahun, dan 18—25 tahun memiliki indeks literasi keuangan tertinggi, yakni masing-masing sebesar 74,82%, 71,72%, dan 70,19%. Namun di sisi lain, kelompok umur 15—17 tahun terhitung memiliki indeks literasi keuangan terendah, yakni 51,70%.
Tanpa literasi keuangan yang baik, generasi muda dapat terjebak pada masalah keuangan di masa depan. Hal ini mendorong bank bjb secara konsisten memberikan edukasi keuangan melalui berbagai program untuk meningkatkan literasi keuangan di kalangan pelajar dan mahasiswa. Salah satu program unggulan yang terus digaungkan oleh bank bjb, sesuai dengan program pemerintah, yaitu Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR). bank bjb menyediakan produk bjb Simpanan Pelajar (SimPel) dan bjb Tandamata MyFirst untuk mendukung inisiatif ini. bjb SimPel membantu setiap pelajar di Indonesia memiliki rekening tabungan sendiri. Sementara itu, bjb Tandamata MyFirst melibatkan orang tua mengajak anak-anak memiliki kebiasaan menabung sejak dini dengan desain buku tabungan dan ATM yang disesuaikan dengan selera anak-anak. Kedua jenis tabungan ini memiliki persyaratan yang lebih sederhana, sehingga lebih mudah diakses pelajar. Komitmen bank bjb dalam meningkatkan literasi keuangan generasi muda turut digencarkan melalui berbagai
event. Di antaranya, bank bjb bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Banten menyelenggarakan kampanye “Pelajar Cakap Keuangan, Indonesia Maju”. Acara ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) pada 26 Juli 2024 di Plaza Aspirasi KP3B Serang, Banten. Kegiatan ini dihadiri oleh 500 pelajar secara
offline dan 1000 pelajar secara
online dari tingkat Sekolah Dasar. bank bjb juga menyelenggarakan rangkaian kegiatan dalam rangka Hari Indonesia Menabung 2024 yang dilaksanakan dari Juni hingga Agustus 2024. Kampanye tersebut berdampak positif pada peningkatan kesadaran kalangan pelajar untuk menabung. Sebagai contoh, sebanyak 4.000 rekening tabungan pelajar telah dibuka siswa sekolah menengah pertama di Kota Cimahi.
Sebelumnya, pada 30 Januari 2024 bank bjb meluncurkan program bank bjb DIGI Goes to School. Program ini bertujuan untuk memberikan pengalaman perbankan dan sosialisasi ‘
Cashless Society’ dengan menggunakan produk digital bank bjb yakni DIGI dan DigiCash. Selain itu, melalui program ini sekolah akan menjadi agen Laku Pandai bjb BiSA dan mendapat
benefit tambahan baik manfaat intelektual dan dukungan finansial sekolah. Adapun untuk kalangan mahasiswa, Divisi Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) bank bjb secara berkala mengadakan kegiatan edukasi keuangan bekerja sama dengan sejumlah kampus di Jawa Barat. Program “DPLK Goes to Campus” ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk belajar langsung tentang berbagai aspek pengelolaan keuangan dan merencanakan masa depan finansial dengan baik. "Literasi keuangan merupakan fondasi yang penting bagi masa depan finansial yang lebih baik. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk terus mendukung program-program edukasi keuangan yang dapat membantu generasi muda memahami dan mengelola keuangan mereka dengan lebih bijak," ujar Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb, Widi Hartoto, dalam keterangan pers. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Ridwal Prima Gozal