KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sekitar 120.000 anak perempuan terancam tidak mendapat vaksinasi HPV lanjutan karena adanya masalah ketersediaan vaksin. Kondisi ini disayangkan Ketua Satuan Tugas Imunisasi 0Cissy B. Kartasasmita. “Kalau memang vaksinasi dianggap penting, seharusnya keterlambatan ini tidak terjadi,” katanya dalam keterangan resminya, Selasa (21/1). Menurut Cissy, berhubung proyek percontohan ini sudah masuk dalam agenda Kementerian Kesehatan, seharusnya segala kendala untuk penyediaan vaksin bisa dipersiapkan jauh-jauh hari. “Kami berharapnya keterlambatan ini jangan berlarut-larut. Kalau memang sudah masuk program Kementerian Kesehatan, seharusnya ada pergantian menteri atau dirjen, programnya tetap harus jalan sesuai rencana,” katanya. Proyek percontohan vakinasi HPV pertama kali di lakukan di Jakarta tahun 2016 lalu. Kemudian, pada 2018 pemerintah melanjutkannya menjadi program percontohan vaksinasi dengan menyasar para siswi kelas 5 SD dan sederajat di lima daerah, yaitu Yogyakarta, Surabaya, Makassar, dan Manado. Seharusnya pada November kemarin, vaksinasi HPV dosis kedua dilakukan. Ini sesuai dengan anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa vaksinasi HPV untuk anak perempuan berusia 9-13 tahun dilakukan sebanyak dua kali.
Komitmen pemerintah dalam vaksinasi HPV disoal
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sekitar 120.000 anak perempuan terancam tidak mendapat vaksinasi HPV lanjutan karena adanya masalah ketersediaan vaksin. Kondisi ini disayangkan Ketua Satuan Tugas Imunisasi 0Cissy B. Kartasasmita. “Kalau memang vaksinasi dianggap penting, seharusnya keterlambatan ini tidak terjadi,” katanya dalam keterangan resminya, Selasa (21/1). Menurut Cissy, berhubung proyek percontohan ini sudah masuk dalam agenda Kementerian Kesehatan, seharusnya segala kendala untuk penyediaan vaksin bisa dipersiapkan jauh-jauh hari. “Kami berharapnya keterlambatan ini jangan berlarut-larut. Kalau memang sudah masuk program Kementerian Kesehatan, seharusnya ada pergantian menteri atau dirjen, programnya tetap harus jalan sesuai rencana,” katanya. Proyek percontohan vakinasi HPV pertama kali di lakukan di Jakarta tahun 2016 lalu. Kemudian, pada 2018 pemerintah melanjutkannya menjadi program percontohan vaksinasi dengan menyasar para siswi kelas 5 SD dan sederajat di lima daerah, yaitu Yogyakarta, Surabaya, Makassar, dan Manado. Seharusnya pada November kemarin, vaksinasi HPV dosis kedua dilakukan. Ini sesuai dengan anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa vaksinasi HPV untuk anak perempuan berusia 9-13 tahun dilakukan sebanyak dua kali.