Komoditas melesu, ekspor Jabar terpangkas 13%



BANDUNG. Pembatasan ekspor komoditas barang mentah yang ditetapkan pemerintah ikut berimbas negatif terhadap ekspor Jawa Barat. Namun, secara kumulatif tahun ini, ekspor di kawasan Jabar masih menunjukkan kenaikan. 

"Pembatasan barang ekspor dan perkembangan ekspor barang mentah jadi berkurang. Imbasnya, ada penurunan nilai ekspor di Jabar," kata Gema Purwana, Kepala Badan Pusat Statistik Jawa Barat di Bandung, Sabtu (3/1).

Berdasarkan pendataan BPS Jabar, nilai ekspor Jawa Barat November 2014 mencapai US$ 2,13 miliar atau turun 13,07% dibandingkan dengan Oktober 2014 yang mencapai US$ 2,46 miliar.


Namun, secara kumulatif nilai ekspor Jawa Barat Januari-November 2014 mencapai US$ 25,05 miliar, naik 3,39% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2013.

Dari sisi volume, ekspor Jawa Barat November 2014 turun 11,54% dibanding Oktober. Rinciannya, volume ekspor migas turun sebesar 10,21% dan nonmigas sebesar 11,80%.

BPS mencatat, nilai ekspor nonmigas tertinggi terjadi pada Oktober 2014 yaitu US$ 2,36 miliar, dan menjadi tertinggi selama 13 bulan. Sedangkan ekspor migas tertinggi pada April 2014 dengan nilai US$ 124,77 juta.

Di sisi lain, impor juga turun 12,68% menjadi US$ 1,1 miliar dibanding Oktober yang mencapai US$ 1,26 miliar. Rinciannya, impor migas senilai US$ 164,43 juta dan impor nonmigas US$ 935,5 juta.

Secara kumulatif, nilai impor Jawa Barat Januari-November 2014 mencapai US$ 12,57 miliar atau turun 3,44% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2013. (Syarif Abdullah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia