JAKARTA. Anjloknya harga komoditas global berimbas negatif pada komoditas tulang punggung tanah air. Sejumlah kebijakan baru yang dibuat Pemerintah Indonesia belum berhasil menopang harga. Lihat saja harga timah. Mengutip Bloomberg, Selasa (25/8) pukul 11.50 WIB, harga timah pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange menguat 2,40% ke US$ 14.390 per metrik ton ketimbang hari sebelumnya. Dibanding akhir 2014, terpangkas 25,82%. Untuk menopang pergerakan harga, Sabtu (1/8) pemerintah merilis Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) tentang ketentuan ekspor timah. Menurut aturan itu, baru PT Timah Indonesia Tbk yang mendapatkan izin. Artinya, pasokan timah ke pasar global bakal menyusut. Research and Analyst PT Fortis Asia Futures Deddy Yusuf Siregar menilai, aturan tersebut semestinya bisa mengangkat harga. Sayang, tekanan global lebih besar. “Permintaan China lesu karena sedang fokus menggenjot ekspor,” papar Deddy. China merupakan konsumen terbesar timah Indonesia.
Komoditas menjanjikan di jangka panjang
JAKARTA. Anjloknya harga komoditas global berimbas negatif pada komoditas tulang punggung tanah air. Sejumlah kebijakan baru yang dibuat Pemerintah Indonesia belum berhasil menopang harga. Lihat saja harga timah. Mengutip Bloomberg, Selasa (25/8) pukul 11.50 WIB, harga timah pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange menguat 2,40% ke US$ 14.390 per metrik ton ketimbang hari sebelumnya. Dibanding akhir 2014, terpangkas 25,82%. Untuk menopang pergerakan harga, Sabtu (1/8) pemerintah merilis Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) tentang ketentuan ekspor timah. Menurut aturan itu, baru PT Timah Indonesia Tbk yang mendapatkan izin. Artinya, pasokan timah ke pasar global bakal menyusut. Research and Analyst PT Fortis Asia Futures Deddy Yusuf Siregar menilai, aturan tersebut semestinya bisa mengangkat harga. Sayang, tekanan global lebih besar. “Permintaan China lesu karena sedang fokus menggenjot ekspor,” papar Deddy. China merupakan konsumen terbesar timah Indonesia.