JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menyatakan, harga komoditas yang masih rendah pada tahun lalu menyebabkan kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) sektor menengah meningkat. Tercatat, rasio NPL sektor menengah BRI pada 2016 sebesar 7,13% atau naik dari tahun sebelumnya di level 5,82%. Menurut Sekretaris Perusahaan BRI Hari Siaga, walaupun kredit bermasalah segmen menengah BRI cukup tinggi, namun porsi terhadap total kredit relatif rendah. "Sampai 2016, lalu porsi kredit menengah hanya 3,3% dari total kredit," ujarnya, Selasa (14/2).
Komoditas picu kenaikan NPL sektor menengah BRI
JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menyatakan, harga komoditas yang masih rendah pada tahun lalu menyebabkan kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) sektor menengah meningkat. Tercatat, rasio NPL sektor menengah BRI pada 2016 sebesar 7,13% atau naik dari tahun sebelumnya di level 5,82%. Menurut Sekretaris Perusahaan BRI Hari Siaga, walaupun kredit bermasalah segmen menengah BRI cukup tinggi, namun porsi terhadap total kredit relatif rendah. "Sampai 2016, lalu porsi kredit menengah hanya 3,3% dari total kredit," ujarnya, Selasa (14/2).