SYDNEY. Penurunan harga komoditas berefek ke ekspansi perusahaan tambang. Kabar terbaru, Rio Tinto Group berniat memangkas belanja modal sebesar US$ 11 miliar di 2014 dan US$ 8 miliar di tahun 2015. Perusahaan tambang terbesar kedua di dunia ini perlu memangkas belanja modal lantaran ingin menghemat anggaran menyusul penurunan harga komoditas. "Belanja modal kami berkurang dan akan menurun lebih lanjut," ujar Sam Walsh, Chief Executive Officer Rio Tinto, dalam pernyataan yang dikutip Bloomberg, Selasa (3/12). Sejumlah perusahaan tambang besar mulai memangkas anggaran, menyusul berakhirnya booming harga komoditas. Sebelumnya Vale SA, produsen bijih besi terbesar di dunia, mengurangi anggaran investasi tahunan menjadi US$ 14,8 miliar. Ini adalah pemangkasan anggaran ketiga kalinya secara berturut-turut dan merupakan nilai investasi terendah Vale sejak 2010.
Harga saham Rio Tinto menyusut 0,6% di Sydney. Harga saham BHP Billiton Ltd, perusahaan tambang terbesar di dunia, juga menurun 1,2%. "Namun dalam jangka panjang, saya optimistis dengan permintaan terhadap produk kami," ungkap Walsh.