KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah China menerbitkan Dim Sum Bonds di 2007 dan India menerbitkan Masala Bonds di 2014 lalu, Indonesia pun tak mau ketinggalan. Pemerintah mendorong emiten infrastruktur PT Jasa Marga Tbk (JSMR) untuk menerbitkan surat utang global berdenominasi rupiah untuk mencari pendanaan segar di pasar dunia. Obligasi yang diberi nama Komodo Bonds ini nantinya akan ditawarkan kepada investor global. Lewat surat utang ini, risiko pergerakan mata uang ditanggung oleh investor dan bukan oleh emiten penerbit seperti global bonds berdenominasi dollar pada umumnya. Walau mata uang rupiah tidak sepopuler yuan maupun rupee, Managing Director Investa Saran Mandiri Jhon Veter optimistis terhadap prospek Komodo Bonds. "Obligasi dari rupiah biasanya memiliki yield yang lebih tinggi ketimbang dollar sehingga investor pasti akan mempertimbangkannya," ujar Jhon, Selasa (3/10). Berkaca dari surat utang negara (SUN) terbaru, ORI 014 yang menawarkan kupon sebesar 5,85%, Jhon memprediksi kupon yang ditawarkan Komodo Bonds JSMR akan berkisar hingga 6%. Jika dibandingkan dengan Dim Sum Bonds, kupon ini termasuk tinggi. Menurut data Citi Fixed Income Indices, rata-rata kupon yang ditawarkan oleh Dim Sum Bonds berjumlah sebesar 3,78%. Namun, kupon tersebut lebih rendah dibanding rata-rata kupon yang ditawarkan Masala Bonds. Data dari London Stock Exchange menunjukkan, Masala Bonds menawarkan kupon rata-rata sebesar 6,59%. Kepopuleran pendahulu Komodo Bonds ini bahkan membuat perusahaan asing ikut tergoda menerbitkan Dim Sum Bonds. Beberapa perusahaan asing seperti ANZ, HSBC, dan Banco De Brazil turut menerbitkan Dim Sum Bonds. Melihat hal ini, Jhon melihat bukan tidak mungkin Komodo Bonds akan mengikuti jejak surat utang global bermata uang yuan ini. "Saat perusahaan asing masuk ke Indonesia dan ikut membeli SUN, ia akan menggunakan rupiah. Jika mereka menerbitkan Komodo Bonds, mereka tidak perlu melakukan hedging mata uang dan repot menukar mata uang awal mereka ke dollar lalu ke rupiah. Mereka juga bisa menghemat 2% sampai 3% sehingga bisa memangkas biaya distribusi uang," papar Jhon. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Komodo bond siap memburu investor global
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah China menerbitkan Dim Sum Bonds di 2007 dan India menerbitkan Masala Bonds di 2014 lalu, Indonesia pun tak mau ketinggalan. Pemerintah mendorong emiten infrastruktur PT Jasa Marga Tbk (JSMR) untuk menerbitkan surat utang global berdenominasi rupiah untuk mencari pendanaan segar di pasar dunia. Obligasi yang diberi nama Komodo Bonds ini nantinya akan ditawarkan kepada investor global. Lewat surat utang ini, risiko pergerakan mata uang ditanggung oleh investor dan bukan oleh emiten penerbit seperti global bonds berdenominasi dollar pada umumnya. Walau mata uang rupiah tidak sepopuler yuan maupun rupee, Managing Director Investa Saran Mandiri Jhon Veter optimistis terhadap prospek Komodo Bonds. "Obligasi dari rupiah biasanya memiliki yield yang lebih tinggi ketimbang dollar sehingga investor pasti akan mempertimbangkannya," ujar Jhon, Selasa (3/10). Berkaca dari surat utang negara (SUN) terbaru, ORI 014 yang menawarkan kupon sebesar 5,85%, Jhon memprediksi kupon yang ditawarkan Komodo Bonds JSMR akan berkisar hingga 6%. Jika dibandingkan dengan Dim Sum Bonds, kupon ini termasuk tinggi. Menurut data Citi Fixed Income Indices, rata-rata kupon yang ditawarkan oleh Dim Sum Bonds berjumlah sebesar 3,78%. Namun, kupon tersebut lebih rendah dibanding rata-rata kupon yang ditawarkan Masala Bonds. Data dari London Stock Exchange menunjukkan, Masala Bonds menawarkan kupon rata-rata sebesar 6,59%. Kepopuleran pendahulu Komodo Bonds ini bahkan membuat perusahaan asing ikut tergoda menerbitkan Dim Sum Bonds. Beberapa perusahaan asing seperti ANZ, HSBC, dan Banco De Brazil turut menerbitkan Dim Sum Bonds. Melihat hal ini, Jhon melihat bukan tidak mungkin Komodo Bonds akan mengikuti jejak surat utang global bermata uang yuan ini. "Saat perusahaan asing masuk ke Indonesia dan ikut membeli SUN, ia akan menggunakan rupiah. Jika mereka menerbitkan Komodo Bonds, mereka tidak perlu melakukan hedging mata uang dan repot menukar mata uang awal mereka ke dollar lalu ke rupiah. Mereka juga bisa menghemat 2% sampai 3% sehingga bisa memangkas biaya distribusi uang," papar Jhon. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News