Kompensasi kenaikan BBM Rp 150.000 per bulan



JAKARTA. Pemerintah akan memberikan kompensasi langsung akibat dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi sebesar Rp 150.000 per bulan. Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan, dana Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) akan diberikan ketika keputusan kenaikan BBM subsidi diketok yang diperkirakan pada April mendatang.

Nantinya, BLSM ini akan disalurkan kepada 1,5 juta rumah tangga sangat miskin. Pemerintah telah menganggarkan dana sebesar Rp 30 triliun untuk program kompensasi ini. Nantinya, dana BLSM Ini akan diberikan selama sembilan bulan.

Seperti diketahui, pemerintah telah mengajukan rencana kenaikan harga BBM subsidi untuk mengurangi beban anggaran subsidi. Ada dua opsi yang diajukan ke DPR.


Agung menjelaskan, ada empat program yang akan diterapkan sebagai kompensasi kenaikan BBM. Keempat program tersebut adalah Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM), Bantuan Siswa Miskin (BSM), beras bagi masyarakat miskin serta pemberian kupon transportasi.BLSM ini mirip dengan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dalam skema jaring pengaman sosial. Besaran BLT dulu sebesar Rp 100.000 per bulan. Sedangkan BSM dialokasikan bagi siswa miskin, untuk mencegah angka putus sekolah. Dana yang sudah tersedia dan siap dijalankan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebesar Rp3,9 triliun. Jumlah itu rencananya ditingkatkan menjadi Rp 5,9 triliun lewat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2012 pada April mendatang.

"Jumlah sasaran sudah diperhitungkan. Tapi siapa saja mereka, masih diverifikasi terus," kata Agung.

Untuk mekanisme penyalurannya, pemerintah menggunakan jasa PT Pos Indonesia. Masyarakat tinggal mendatangi kantor Pos untuk menerima bantuan kompensasi ini. Agung menjelaskan, penguatan program kompensasi kenaikan BBM ini akan didukung dari Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPPS). "Jumlah sasaran sudah diperhitungkan. Tapi siapa saja mereka, masih diverifikasi terus," kata Agung, Kamis (1/3).Menteri koordinator Perekonomian Hatta Rajasa optimistis program kompensasi BBM ini dapat berjalan dengan baik. Dia beralasan pemerintah sudah berpengalaman menjalankan program ini. "Saya optimis lebih baik. Intinya menjaga agar masyarakat bisa kita lindungi daya belinya," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Edy Can