KONTAN.CO.ID - SAN FRANSISCO. Persaingan di Silicon Valley untuk menguasai industri akal imitasi (AI) kini bergeser pada medan pencarian peneliti AI. Perusahaan teknologi berlomba-lomba menawarkan kompensasi dan fasilitas besar untuk menarik peneliti terbaik, demi menciptakan AI terbaik. Sejak peluncuran ChatGPT pada akhir 2022, perekrutan peneliti AI semakin intensif. Bahkan, menurut beberapa orang yang terlibat dalam proses rekrutmen, perekrutan setara dengan perekrutan atlet profesional. "Perusahaan ingin bergerak secepat mungkin, jadi perusahaan rela membayar kompensasi lebih banyak ke kandidat yang memiliki keahlian khusus," kata Ariel Herbert-Voss, CEO RunSybil, perusahaan rintisan keamanan siber dan mantan peneliti OpenAI, dikutip Reuters, kemarin.
Kompetisi Perusahaan Silicon Valley Memburu Peneliti AI Terbaik
KONTAN.CO.ID - SAN FRANSISCO. Persaingan di Silicon Valley untuk menguasai industri akal imitasi (AI) kini bergeser pada medan pencarian peneliti AI. Perusahaan teknologi berlomba-lomba menawarkan kompensasi dan fasilitas besar untuk menarik peneliti terbaik, demi menciptakan AI terbaik. Sejak peluncuran ChatGPT pada akhir 2022, perekrutan peneliti AI semakin intensif. Bahkan, menurut beberapa orang yang terlibat dalam proses rekrutmen, perekrutan setara dengan perekrutan atlet profesional. "Perusahaan ingin bergerak secepat mungkin, jadi perusahaan rela membayar kompensasi lebih banyak ke kandidat yang memiliki keahlian khusus," kata Ariel Herbert-Voss, CEO RunSybil, perusahaan rintisan keamanan siber dan mantan peneliti OpenAI, dikutip Reuters, kemarin.