MOMSMONEY.ID - Seiring dengan rencana pemerintah melakukan konversi kompor listrik, muncul perdebatan antara kompor listrik dan kompor gas. Berdasarkan laporan Washington Post, di negara maju seperti Amerika Serikat telah banyak yang menggunakan kompor listrik, setidaknya 2 dari 3 orang Amerika Serikat.
Baca Juga: Begini Cara Membersihkan Kompor Listrik Keramik atau Kaca Melansir Tasting Table, di California baru-baru ini melakukan tindakan tegas penggunaan kompor gas. Kompor jenis ini dilarang dalam pembangunan gedung baru untuk mencegah perubahan iklim yang cepat. Sebuah studi di
Stanford pun menunjukan bahwa kompor gas melepaskan unsur metana dan polutan berbahaya tambahan. Namun ternyata meski kompor listrik lebih aman, baru-baru ini
National Fire Protection Association (NFPA) justru menunjukan hal yang berbeda. Terutama terkait keamanan di rumah. Rumah dengan kompor listrik memiliki risiko kebakaran lebih besar Dalam laporan yang diterbitkan tahun 2020, risiko rumah yang memiliki kompor listrik memiliki risiko kebakaran 2,6 kali lebih besar dibandingkan kompor gas. Kematian karena kompor listrik juga 3,4 kali lebih tinggi dan tingkat cidera hampir lima kali lebih besar.
Lebih lanjut, penyebab terbesar kebakaran menurut laporan tersebut adalah kegiatan memasak. Alasannya, setiap kali kita berkegiatan dengan sumber panas tentu ada risiko kebakaran. Dan justru menggunakan alat elektronik membuat risiko meningkat.
Baca Juga: Pemerintah Dorong Penggunaan Kompor Listrik, Apa Kelebihannya? Namun tetap saja, faktor
human error juga memberi pengaruh yang besar. Seperti lupa mematikan alat masak listrik, meninggalkannya begitu saja dan kurang hati-hati dalam meggunakannya. Sehingga sebetulnya baik kompor gas mau pun kompor listrik tetap memiliki risiko tersendiri. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Benedicta Alvinta