KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepemilikan saham PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) dipastikan berubah. Kelak pengelola platform pembayaran LinkAja tak hanya akan dimiliki badan usaha milik negara (BUMN) yang merupakan lembaga jasa keuangan. CEO Finarya Danu Wicaksana bilang hal tersebut terjadi lantaran ada tiga BUMN sektor transportasi yang juga akan ikut mengempit saham Finarya. Mereka adalah PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Kereta Api Indonesia Indonesia, dan PT Angkasa Pura II. “Komposisi penyertaan modalnya masih mirip yg awal, hanya saja sebesar 10% akan diberikan kepada beberapa BUMN besar yang memiliki use cases kuat untuk LinkAja, seperti KAI, Jasa Marga dan AP II,” katanya kepada Kontan.co.id, Jumat (14/6).
Saat ini, kepemilikan Finarya masih digenggam sepenuhnya oleh PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel). Selanjutnya, dalam rancangan awal, saham akan dibagikan kepada beberapa BUMN lain. Sementara porsi Telkomsel akan terdilusi hingga tinggal memiliki 25% saja. Sisanya akan dimiliki oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) masing-masing 20%. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan PT Pertamina masing-masing 7%, dan PT Jiwasraya 1%. Sementara dengan masuknya Jasa Marga, KAI, dan AP II yang akan mengempit 10% kepemilikan saham, rancangan awal tersebut akan berubah. Sayangnya, Danu enggan menjelaskan porsi kepemilikan siapa yang akan berkurang. “Kalau soal itu biar Kementerian BUMN yang menjawab,” lanjutnya. Terkait hal ini, sumber Kontan.co.id bilang bahwa penyusutan kepemilikan tak akan terjadi di Telkomsel. Entitas anak PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) ini akan tetap mengempit 25% saham.