KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren restrukturisasi kredit debitur terdampak Covid-19 diakui perbankan semakin melandai. Hal ini menandakan, beberapa indikator ekonomi nasabah sudah mulai pulih, bahkan sejak akhir tahun 2020 lalu. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mengatakan hingga akhir Januari 2021, pihaknya sudah memberikan relaksasi restrukturisasi sebesar Rp 187,8 triliun. Sekretaris Perusahaan Bank BRI Aestika Oryza Gunarto menyebut, relaksasi itu diberikan kepada setidaknya 2,7 juta nasabah perseroan. "Mayoritas penerima restrukturisasi atau sekitar 93,6% merupakan pelaku usaha segmen mikro," katanya kepada Kontan.co.id, Senin (1/3). Dia menambahkan, sejatinya sejak bulan September 2020 hingga Januari 2021 lalu tren restrukturisasi yang tercatat di BRI kian melandai. Baik dari jumlah keringanan yang diberikan, maupun jumlah pemohon.
Kondisi ekonomi debitur membaik, tren restrukturisasi kredit kian melandai
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren restrukturisasi kredit debitur terdampak Covid-19 diakui perbankan semakin melandai. Hal ini menandakan, beberapa indikator ekonomi nasabah sudah mulai pulih, bahkan sejak akhir tahun 2020 lalu. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mengatakan hingga akhir Januari 2021, pihaknya sudah memberikan relaksasi restrukturisasi sebesar Rp 187,8 triliun. Sekretaris Perusahaan Bank BRI Aestika Oryza Gunarto menyebut, relaksasi itu diberikan kepada setidaknya 2,7 juta nasabah perseroan. "Mayoritas penerima restrukturisasi atau sekitar 93,6% merupakan pelaku usaha segmen mikro," katanya kepada Kontan.co.id, Senin (1/3). Dia menambahkan, sejatinya sejak bulan September 2020 hingga Januari 2021 lalu tren restrukturisasi yang tercatat di BRI kian melandai. Baik dari jumlah keringanan yang diberikan, maupun jumlah pemohon.