JAKARTA. Rupiah berpeluang menguat pada pekan depan meski tanpa dukungan dari sentimen internal. Di pasar Spot, Jumat (22/1) nilai tukar rupiah di hadapan dollar AS menguat 0,44% ke level Rp 13.845 dibanding sehari sebelumnya dan menanjak 0,47% dalam sepekan terakhir. Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, Vidi Yuliansyah mengatakan, pergerakan rupiah sepekan ini mengikuti pasar Asia. "Perlambatan ekonomi China memperkuat kekhawatiran terhadap ekonomi global. Setelah harga minyak jatuh, pasar khawatir akan terjadi deflasi," paparnya. Namun, di sisi lain perlambatan ekonomi juga menimbulkan keyakinan bahwa para pembuat kebijakan akan menggelontorkan stimulus ekonomi. Seperti pernyataan Bank Sentral Eropa yang akan melakukan evaluasi ulang kebijakan stimulus pada Maret mendatang. "Meninjau ulang selalu diartikan akan menambah stimulus ekonomi," lanjut Vidi.
Kondisi fundamental bisa topang rupiah pekan depan
JAKARTA. Rupiah berpeluang menguat pada pekan depan meski tanpa dukungan dari sentimen internal. Di pasar Spot, Jumat (22/1) nilai tukar rupiah di hadapan dollar AS menguat 0,44% ke level Rp 13.845 dibanding sehari sebelumnya dan menanjak 0,47% dalam sepekan terakhir. Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, Vidi Yuliansyah mengatakan, pergerakan rupiah sepekan ini mengikuti pasar Asia. "Perlambatan ekonomi China memperkuat kekhawatiran terhadap ekonomi global. Setelah harga minyak jatuh, pasar khawatir akan terjadi deflasi," paparnya. Namun, di sisi lain perlambatan ekonomi juga menimbulkan keyakinan bahwa para pembuat kebijakan akan menggelontorkan stimulus ekonomi. Seperti pernyataan Bank Sentral Eropa yang akan melakukan evaluasi ulang kebijakan stimulus pada Maret mendatang. "Meninjau ulang selalu diartikan akan menambah stimulus ekonomi," lanjut Vidi.