KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi likuditas valuta asing (valas) di perbankan Tanah Air semakin menantang. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), Dana Pihak Ketiga (DPK) valas per Juni 2025 hanya tumbuh 1,8% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 1.355,4 triliun. Bulan sebelumnya bankan sempat hanya naik 0,3%. Sementara itu, kredit valas perbankan tumbuh jauh lebih tinggi. Per Mei 2025, kredit valas tercatat mencapai Rp 1.241,5 triliun, meningar 8,22% secara tahunan. Ini sedikit melambat dari bulan sebelumnya yang tumbuh 9,5%. Head of Corporate Banking UOB Indonesia Edwin Kadir menyebut tekanan likuiditas valas perbankan penyebab utama tekanan likuditas valas di perbankan karena ketergantungan Indonesia terhadap ekspor komoditas.
Kondisi Likuiditas Valas Perbankan Makin Parah, Ini Penyebabnya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi likuditas valuta asing (valas) di perbankan Tanah Air semakin menantang. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), Dana Pihak Ketiga (DPK) valas per Juni 2025 hanya tumbuh 1,8% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 1.355,4 triliun. Bulan sebelumnya bankan sempat hanya naik 0,3%. Sementara itu, kredit valas perbankan tumbuh jauh lebih tinggi. Per Mei 2025, kredit valas tercatat mencapai Rp 1.241,5 triliun, meningar 8,22% secara tahunan. Ini sedikit melambat dari bulan sebelumnya yang tumbuh 9,5%. Head of Corporate Banking UOB Indonesia Edwin Kadir menyebut tekanan likuiditas valas perbankan penyebab utama tekanan likuditas valas di perbankan karena ketergantungan Indonesia terhadap ekspor komoditas.
TAG: