Kondisi utang Italia memburuk, kepanikan melanda sektor keuangan dunia



BRUSSEL. Bursa Asia berguguran akibat meningkatnya kekhawatiran masalah utang di Uni Eropa yang menyebar hingga Italia dan Spanyol. Bursa Tokyo rontok setelah Bank of Japan menurunkan estimasi pertumbuhan ekonominya tahun ini akibat gempa dan tsunami yang memorak-porandakan Jepang. Bursa Eropa pun berguguran pada Senin kemarin (11/7) khususnya di Italia. Bursa di Milan turun sebanyak 4%. Bursa Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 1,2%. Mata uang Euro pun melemah, seiring yield obligasi pemerintah Spanyol dan Italia meningkat hingga mencapai level tertingginya dalam 12 tahun euro ada. Para menteri Uni Eropa kemarin telah melakukan rapat darurat untuk membicarakan utang Italia yang makin mengkhawatirkan juga secara keseluruhan mencari jalan keluar untuk keberlangsungan masa depan Eropa. Mereka juga mendiskusikan bagaimana dan berapa banyak perbankan dan institusi keuangan Eropa harus berkontribusi untuk menyelamatkan Yunani. Jean-Claude Junker Pimpinan Grup Menteri Keuangan Uni Eropa mengatakan, mereka tidak melihat secara spesifik satu persatu negara seperti Italia yang saat ini pun sedang dalam krisis. Kami hanya berpikir bagaimana menghentikan penyebaran krisis ini ke negara-negara lainnya di Eropa," ujarnya. Dalam pertemuan ini, Menteri Italia Giulio Tremonti telah meminta pemotongan anggaran negara sebesar 48 miliar euro atau US$ 67 miliar dalam tiga tahun untuk memangkas defisit anggaran di 2014 dari GDP negara yang saat ini mencapai 3,9%.Namun, pasar keuangan telah telanjur resah terhadap pernyataan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi yang mengindikasikan pemotongan anggaran tidak sepenuhnya mendapat dukungan dari kabinet. Tanda-tanda bahwa investor menghindari risiko telah terjadi. Imbal hasil obligasi Italia yang bertenor 10 tahun telah melompat dari 5,3% menjadi 5,6%. Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah Spanyol juga naik menjadi 5,9% dari 5,7%.


Editor: Rizki Caturini