NEW YORK. Bursa saham Amerika Serikat kembali terperosok. Pemicunya adalah, belum ada kepastian politik mengenai kondisi Yunani, yang saat ini masih berjuang membentuk pemerintahan baru agar tidak terdepak dari Uni Eropa. JPMorgan Chase & Co dan Bank of America Corp selaku pemberi pinjaman ke Eropa jatuh 1,7%. Sementara itu, ConocoPhillips dan Dow Chemical Co turun lebih dari 1,1% karena harga komoditas minyak turun. Sementara itu, Symantec Corp, penjual perangkat lunak untuk keamanan juga ikut terperosok 0,8% setelah Goldman Sachs Group Inc memangkas rekomendasinya. Indeks Standard & Poor 500 tergelincir 0,8% menjadi 1,343.10 pada pukul 11:49 waktu New York. Sebelumnya, S&P sudah turun 1,2%. Rata-rata Dow Jones juga jatuh 95,66 poin atau turun 0,8% ke 12,724.94. "Faktor ketakutan lebih tinggi," kata Madelynn Matlock, pengawas investasi aset senilai US$ 14,7 miliar pada Huntington Asset Advisors di Cincinnati. "Situasi politik Eropa terfokus. Tak ada yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, dan pasar membenci ketidakpastian, " jelas Matlock.
Yunani belum stabil, bursa AS tumbang lagi
NEW YORK. Bursa saham Amerika Serikat kembali terperosok. Pemicunya adalah, belum ada kepastian politik mengenai kondisi Yunani, yang saat ini masih berjuang membentuk pemerintahan baru agar tidak terdepak dari Uni Eropa. JPMorgan Chase & Co dan Bank of America Corp selaku pemberi pinjaman ke Eropa jatuh 1,7%. Sementara itu, ConocoPhillips dan Dow Chemical Co turun lebih dari 1,1% karena harga komoditas minyak turun. Sementara itu, Symantec Corp, penjual perangkat lunak untuk keamanan juga ikut terperosok 0,8% setelah Goldman Sachs Group Inc memangkas rekomendasinya. Indeks Standard & Poor 500 tergelincir 0,8% menjadi 1,343.10 pada pukul 11:49 waktu New York. Sebelumnya, S&P sudah turun 1,2%. Rata-rata Dow Jones juga jatuh 95,66 poin atau turun 0,8% ke 12,724.94. "Faktor ketakutan lebih tinggi," kata Madelynn Matlock, pengawas investasi aset senilai US$ 14,7 miliar pada Huntington Asset Advisors di Cincinnati. "Situasi politik Eropa terfokus. Tak ada yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, dan pasar membenci ketidakpastian, " jelas Matlock.