Kondominium Dekat Akses Transportasi Jadi Favorit Pembeli



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konsumen kondominium di Jakarta tertarik dengan properti yang memiliki akses transportasi yang baik. 

JLL Indonesia, perusahaan jasa profesional manajemen properti dan investasi menuturkan penjualan pasar kondominium di Jakarta pada triwulan III tahun 2024 sebagian besar berasal dari proyek yang baru diluncurkan seperti Two Sudirman yang berada di kawasan Central Business District (CBD) dan satu menara baru dari LRT City Tebet.

Vivin Harsanto Head of Advisory JLL Indonesia mengatakan para pembeli lebih tertarik dengan pembangunan yang memiliki akses transportasi yang baik, terutama di wilayah Bodetabek. 


"Insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DTP) dari Pemerintah semakin mendukung penjualan kondominium siap huni, sehingga pembeli dapat memanfaatkan persyaratan pembelian yang menguntungkan," paparnya dalam Jakarta Property Market Review Kuartal III 2024 di Jakarta, Selasa (29/10). 

Baca Juga: Okupansi Pasar Perkantoran di Kawasan SCBD Jakarta Masih Stabil di level 70%

Dia melanjutkan, pengembang memanfaatkan strategi penjualan yang inovatif, seperti menawarkan program pembayaran yang fleksibel dan jaminan sewa untuk menarik basis pembeli yang lebih berhati-hati. 

Yunus Karim Head of Research JLL Indonesia menambahkan, saat ini fokus pasar rumah susun dan kondominium didominasi oleh investor individu yang mencari reccuring income dan capital gain. Selama 10 tahun terakhir, pihak ini yang mendominasi pasar kondiminium. Saat ini, kelompok tersebut mulai sensitif dengan pertumbuhan ekonomi dan kondisi sosial politik sehingga membandingkan investasi pada sektor lain. 

"Dengan demikian, sektor ini tetap soft dan challenging. Di sisi lain, pembeli end user atau pembeli yang menggunakan unit, yang lebih aktif membeli properti di sektor ini," jelas Yunus. 

Pada periode ini, para investor yang terbiasa berinvestasi pada sektor kondominium masih cautious alias berhati-hati. Pasar kondominium diproyeksi akan tumbuh pada 2025, diikuti dengan pertumbuhan permintaan yang moderat pada 3 tahun mendatang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati