Kondotel dan penthouse mengekor apartemen



JAKARTA. Mengekor tren investasi apartemen, pasar properti jangkung lainnya seperti kondominium hotel (kondotel) dan griya terawang (penthouse) juga masih menjanjikan pada tahun depan.

Panangian Simanungkalit, pengamat properti dan pemilik Panangian School of Property, memperkirakan, kapitalisasi pasar kondotel pada tahun depan mencapai Rp 210 triliun. Nilai tersebut tumbuh 13% dibandingkan kapitalisasi pasar kondotel di tahun ini yang senilai Rp 195 triliun.  "Prospek kondotel masih cerah," ungkap Panangian kepada KONTAN.

Harga unit kondotel juga bervariasi, tergantung lokasi. Di Bali, kondotel seharga Rp 25 juta per meter persegi. Kemudian harga kondotel di Jakarta senilai Rp 22 juta per m2, Surabaya Rp 20 juta per m2, dan Bandung hanya Rp 18 juta m2.


Keuntungan dari investasi kondotel cukup menjanjikan. "Tapi tergantung bagaimana cara memasarkannya," ungkap Panangian. Bila kondotel tersebut disewakan, imbal hasilnya sekitar 8%-10% per tahun. Apabila pemilik kondotel jeli melihat pasar, untung dari penjualan aset (capital gain) bisa mencapai 100%.

Selain Jakarta, beberapa daerah yang berpotensi menjadi pasar kondotel antara lain Bali, Surabaya dan Bandung. Bali sebagai kawasan wisata memperlihatkan prospek paling cerah. Sejumlah pengembang mulai melirik Bali. PT Adhi Persada Properti, misalnya, menggandeng PT Angkasa Pura I membangun kondotel di atas lahan seluas 1,4 hektare di dekat Bandar Udara Ngurah Rai, Bali.

Di atas lahan itu, Adhi Persada ingin membangun kondotel dengan 280 kamar plus area komersial seluas 5.000 m2. "Sudah ada dua operator yang mencalonkan diri. Keduanya perusahaan lokal tapi punya jaringan internasional," ungkap Giri Sudaryono, Direktur Utama Adhi Persada. Giri menaksir,  nilai investasi kondotel itu mencapai Rp 400 miliar.

Pada tahun depan, PT Agung Persada Propertindo juga siap meluncurkan kondotel Horison Jimbaran Bali. Perusahaan ini menggandeng operator Metropolitan Golden Management.

Bukan hanya kondotel, prospek investasi di hunian eksklusif seperti penthouse juga menarik. Pasalnya, pertumbuhan orang kaya baru di Indonesia terus menanjak.

Head of Research Jones Lang LaSalle, Anton Sitorus, memprediksi, permintaan penthouse masih akan bertumbuh antara 15% hingga 20%. Sedangkan imbal hasil dari penyewaan properti mewah ini diperkirakan mencapai 10% per tahun. "Pertumbuhannya positif, masih sama dengan tahun ini," ungkap Anton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sandy Baskoro