Konferensi internasional CPO digelar di Jakarta



JAKARTA. Selama tiga hari International Conference and Exhibition Palm Oil (ICEPO) kembali digelar. Acara ini bertema kontribusi minyak kelapa sawit untuk makanan dan energi yang berkelanjutan, merespon rencana pemerintah untuk pengembangan energi terbarukan yakni biodiesel B15.

Delima Hasri Darmawan, Ketua Gabungan Pengusaha Perkebunan Indonesia (GPPI) mengatakan, industri sawit terus dihadapkan tantangan kampanye negatif. Misalnya, penggunaan lahan gambut, penanaman ulang atau replanting kelapa sawit rakyat, harga sawit yang turun, hilirisasi yang belum bergerak.

Kondisi ini memungkinkan kelapa sawit akan sulit berkembang di masa mendatang. "Selama ini industri ini masih terbuai ekspor CPO. Sementara tidak siap untuk pengembangan yang lebih strategis," tandas Delima pada Rabu (6/5).


Lewat acara yang menjadi pertemuan antara pengusaha sawit, pemerintah dan petani sawit. Diharapkan mampu memerkuat hilirisasi minyak kelapa sawit.

Peningkatan produktivitas bisa didorong antara lain lewat pemilihan bibit yang unggul, inovasi tekhnologi dan penggunaan pupuk yang tepat dibahas dalam forum internasional ini. 

Plus deklarasi komitment untuk pengembangan tanaman kelapa sawit yang berasal dari dana pungutan atas ekspor minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO Fund). Pengembangan kelapa sawit dari CPO Fund akan difokuskan untuk program riset and development (R&D) sesuai janji pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia