Konferensi Karachi berpotensi menyokong harga CPO



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) berpotensi menguat pada Selasa (23/1). Hasil konferensi minyak nabati yang tengah berlangsung di Karachi, Pakistan, diperkirakan bisa mendukung harga CPO.

Mengutip Bloomberg, harga CPO kontrak pengiriman April di Malaysia Derivative Exchange turun tipis 0,08% ke level RM 2.477 per metrik ton pukul 14.57 WIB.

“Dua analis di konferensi Karachi memproyeksikan bahwa harga minyak sawit dapat naik ke kisaran RM 2.700 per ton pada kuartal I karena produksi diperkirakan akan turun pada basis musiman,” ungkap Faisyal, analis PT Monex Investindo Futures dalam keterangan tertulis, Selasa (23/1).


Sentimen positif lain juga datang dari kenaikan harga minyak nabati. Menurut Faisyal, nilai kontrak minyak kedelai untuk periode Maret di Chicago Board of Trader kemarin (22/1) ditutup naik 0,4%, dan nilai kontrak minyak kedelai bulan Mei di Dalian Commodity Exchange ditutup menguat 0,8%.

Namun setelah kuartal pertama, harga berpeluang kembali melemah karena tren musiman akan memicu kenaikan produksi sehingga cenderung menekan harga. Selain itu, pergerakan harga CPO pada hari ini masih dibayangi penguatan ringgit. Mengutip Bloomberg, Selasa (23/1) pukul 14.30 WIB, ringgit menguat 0,11% terhadap dollar AS di level 3,9293.

“Ringgit yang menguat akan menjadi katalis negatif harga CPO karena akan membuat harga menjadi lebih mahal untuk pemilik mata uang lainnya,” imbuh Faisyal.

Ia memperkirkan, Selasa (23/1), level resistance terdekat di area RM 2.490. Jika menembus ke atas area tersebut, dapat mendorong kenaikan lanjutan menuju RM 2.535. Sementara area support terdekat di RM 2.445. Jika turun di bawah level tersebut dapat memicu penurunan lanjutan di RM 2.425.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini