Konflik di Timur Tengah kembali mendorong harga minyak dunia



MELBOURNE. Setelah mengalami penurunan di New York, pagi ini, kontrak harga minyak dunia naik dari level terendah dalam dua minggu terakhir. Beredar spekulasi, bakal terjadi pengurangan suplai minyak dari Timur Tengah akibat konflik politik di kawasan itu. Harga minyak naik sebesar 0,6% setelah Bahrain mendeklarasikan status darurat. Sementara, di Libya, Pemimpin Muamar Kaddafi masih bertempur melawan kelompok pemberontak."Situasi di Timur Tengah masih mempengaruhi pergerakan minyak. Harga minyak bisa semakin menanjak kapan pun," jelas Jonathan Barratt, managing director of Commodity Broking Services Pty di Sydney. Pagi tadi, harga minyak untuk pengantaran April naik 53 sen menjadi US$ 97,71 per barel di NYMEX. Pada pukul 10.43 waktu Sydney, kontrak yang sama berada di level US$ 97,67 per barel. Kemarin, harga minyak turun US$ 4,01 atau 4% menjadi US$ 97,71 per barel. Sementara itu, kontrak harga minyak jenis Brent turun US$ 5,15 atau 4,5% menjadi US$ 108,52 sebarel di ICE Futures Europe London kemarin. Ini merupakan penurunan paling besar sejak 4 Febuari 2010.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie