JAKARTA. Konflik internal di tubuh manajemen PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) makin memanas. Para direksi BRAU dikejutkan dengan diselenggarakannya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang tiba-tiba digelar pada 30 April 2015 lalu. Risalahnya pun diterbitkan pada dua surat kabar nasional. RUPSLB itu menyetujui perombakan direksi dan penjaminan aset BRAU untuk restrukturisasi obligasi. Adanya RUPLSB ini cukup mengejutkan lantaran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah memberikan rekomendasi agar BRAU menunda RUPSLB tersebut. Dustini Septiana, Direktur Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Riil OJK, mengatakan, pelaksanaan RUPLSB harus ditunda karena ada perubahan agenda kelima terkait nama calon direktur utama BRAU. "Untuk memberikan kesempatan pada pemegang saham untuk memahami perubahan tersebut, kami meminta agar pelaksanaan RUPLSB ditunda," ujar Dustini dalam surat tanggapannya yang ditujukan kepada manajemen BRAU.
Konflik di tubuh BRAU kian memanas
JAKARTA. Konflik internal di tubuh manajemen PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) makin memanas. Para direksi BRAU dikejutkan dengan diselenggarakannya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang tiba-tiba digelar pada 30 April 2015 lalu. Risalahnya pun diterbitkan pada dua surat kabar nasional. RUPSLB itu menyetujui perombakan direksi dan penjaminan aset BRAU untuk restrukturisasi obligasi. Adanya RUPLSB ini cukup mengejutkan lantaran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah memberikan rekomendasi agar BRAU menunda RUPSLB tersebut. Dustini Septiana, Direktur Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Riil OJK, mengatakan, pelaksanaan RUPLSB harus ditunda karena ada perubahan agenda kelima terkait nama calon direktur utama BRAU. "Untuk memberikan kesempatan pada pemegang saham untuk memahami perubahan tersebut, kami meminta agar pelaksanaan RUPLSB ditunda," ujar Dustini dalam surat tanggapannya yang ditujukan kepada manajemen BRAU.