Konflik Irak mereda, harga minyak stagnan



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak mentah stabil di pasar Amerika Serikat, Selasa malam (17/10). Kekhawatiran mengenai bentrokan antara pasukan Irak dan Kurdi mereda.

Mengutip CNBC, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) di Nymex ditutup naik tipis 1 sen menjadi US$ 51,88 per barel.

Komoditas minyak stagnan, lantaran kekhawatiran terkait gangguan pasokan telah mereda. Ini menyusul Irak yang berhasil menguasai Kota Kirkuk dari tangan militer Kurdi. Kirkuk merupakan kota utama penghasil minyak di utara Irak.


"Laporan bahwa pasukan Irak dan Kurdi telah mencapai kesepakatan awal mengenai perbatasan, menekan harga minyak, kata John Kilduff, Partner hedge fund energi di Again Capital LLC, seperti dilansir CNBC.

Namun, pasar juga mencermati ketegangan antara AS dan Iran yang meningkat. Presiden Trump telah menghapus sertifikasi kepatuhan Iran terkait kesepakatan nuklir yang dicapai pada 2015. Senat sedang mempertimbangkan apakah akan menerapkan sanksi baru. Ini dikhawatirkan akan mengurangi ekspor minyak dari Iran, sehingga berpeluang mendukung harga lebih tinggi.

Di sisi lain, American Petroleum Institute (API) akan merilis data persediaan minyak mingguan pada Rabu malam. Analis memperkirakan persediaan minyak mentah AS dalam sepekan per 13 Oktober turun 4,8 juta barel.

"Pelaku pasar akan melihat dengan seksama profil produksi minyak yang meningkat di AS dan ekspor yang terus-menerus tinggi. Ini akan membatasi kenaikan harga minyak," kata Abhishek Kumar, analis energi senior di Interfax Energys Global Gas Analytics.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini