Konflik Iran-Pakistan: Latar Belakang dan Aktor yang Terlibat



KONTAN.CO.ID - Situasi panas di Timur Tengah semakin menjadi-jadi setelah Iran dan Pakistan saling melancarkan serangan, mengakibatkan sedikitnya 10 orang tewas dari kedua belah pihak.

Serangan udara Iran ke Pakistan pada hari Selasa (16/1) menewaskan dua anak-anak dan melukai tiga orang lainnya. Media pemerintah Iran sebelumnya melaporkan bahwa negaranya telah menargetkan dua pangkalan kelompok bersenjata Jaish al-Adl di Pakistan. 

Kantor berita IRNA dan televisi pemerintah mengatakan rudal dan drone digunakan dalam serangan tersebut.


Sebagai balasan, Angkatan Udara Pakistan pada hari Kamis (18/1) melancarkan serangan udara ke wilayah Iran. Serangan tersebut dilaporkan menewaskan tujuh orang.

Mengutip AP News, Kementerian Luar Negeri Pakistan menggambarkan serangan mereka sebagai rangkaian serangan militer presisi yang terkoordinasi dan ditargetkan secara khusus.

Pihak kementerian juga menjelaskan bahwa serangan tersebut menargetkan basis aktivitas teroris.

Baca Juga: Serangan Iran ke Pakistan Menewaskan Dua Anak-Anak

Latar Belakang dan Aktor yang Terlibat

Iran dan Pakistan berbagi perbatasan sepanjang 900 kilometer, yang sebagian besar tidak tersentuh hukum. Kawasan inilah yang menjadi tempat para penyelundup dan militan dengan bebas melintasi kedua negara.

Rute ini juga merupakan kunci pengiriman opium global yang keluar dari Afghanistan.

Kedua negara mencurigai satu sama lain telah mendukung, atau setidaknya bersikap lunak terhadap beberapa kelompok yang beroperasi di sisi lain perbatasan.

Jaish al-Adl, kelompok separatis Sunni yang menjadi sasaran Iran pada hari Selasa, diyakini beroperasi di luar Pakistan, melancarkan serangan terhadap pasukan keamanan Iran.

Sementara itu, Tentara Pembebasan Baluch, yang dibentuk pada tahun 2000 dan melancarkan serangan terhadap pasukan keamanan Pakistan dan proyek infrastruktur Tiongkok, diduga bersembunyi di Iran.

Baca Juga: Pakistan Melancarkan Serangan Udara Balasan ke Iran, Tujuh Orang Tewas

Kelompok-kelompok tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu memerdekakan wilayah Baluchistan untuk etnis Baluch di Afghanistan, Iran dan Pakistan.

Provinsi Baluchistan di Pakistan, serta provinsi tetangganya, Sistan, dan Baluchistan di Iran, telah menghadapi pemberontakan skala kecil yang dilakukan oleh kelompok nasionalis Baluchistan selama lebih dari dua dekade.

Pakistan mengatakan, serangannya ke Iran ditujukan ke tempat persembunyian Tentara Pembebasan Baluchistan dan Front Pembebasan Baluchistan.

Di sisi lain, serangan udara bisa menjadi bumerang bagi Pakistan karena Tentara Pembebasan Baluch mengatakan siap membalas aksi tersebut dan menyatakan perang terhadap Pakistan.

Risiko eskalasi konflik semakin meningkat karena militer Iran akan memulai latihan pertahanan udara tahunannya pada hari Kamis, yang direncanakan berlangsung dari pelabuhan Chabahar dekat Pakistan hingga Irak.

Latihan militer bertajuk Velayat 1402 tersebut akan mencakup tembakan langsung dari pesawat terbang, drone, dan sistem pertahanan udara.