JAKARTA. Konflik lahan menjadi alasan mengapa target pencetakan lahan sawah baru sebesar 100.000 hektare (ha) lahan per tahun tidak pernah tercapai. Alasan itu dikemukakan oleh Kementerian Pertanian (Kemtan) selaku pemangku kepentingan yang berhubungan dengan penyediaan pangan di Indonesia. Target pencetakan lahan sawah sebesar 100.000 hektare (ha) di luar pulau Jawa tersebut menjadi antisipasi maraknya konversi lahan pertanian di Pulau Jawa. "Banyak konflik tanah ketika kami akan membuka lahan baru yang terlantar. Ketika akan dibuka ternyata banyak klaim masyarakat, jadi belum clean and clear," ujar Wakil Menteri Pertanian Rusman Heryawan kepada KONTAN, Kamis (4/9). Rusman bilang konflik lahan tersebut bisa mencapai 70%. Dengan kondisi itu maka dari target 100.000 ha lahan sawah baru, yang bisa teralisasi hanya sebesar 10.000 ha. Itu saja, menurut Rusman dilakukan dengan berdarah-darah.
Konflik jadi alasan target sawah baru tak tercapai
JAKARTA. Konflik lahan menjadi alasan mengapa target pencetakan lahan sawah baru sebesar 100.000 hektare (ha) lahan per tahun tidak pernah tercapai. Alasan itu dikemukakan oleh Kementerian Pertanian (Kemtan) selaku pemangku kepentingan yang berhubungan dengan penyediaan pangan di Indonesia. Target pencetakan lahan sawah sebesar 100.000 hektare (ha) di luar pulau Jawa tersebut menjadi antisipasi maraknya konversi lahan pertanian di Pulau Jawa. "Banyak konflik tanah ketika kami akan membuka lahan baru yang terlantar. Ketika akan dibuka ternyata banyak klaim masyarakat, jadi belum clean and clear," ujar Wakil Menteri Pertanian Rusman Heryawan kepada KONTAN, Kamis (4/9). Rusman bilang konflik lahan tersebut bisa mencapai 70%. Dengan kondisi itu maka dari target 100.000 ha lahan sawah baru, yang bisa teralisasi hanya sebesar 10.000 ha. Itu saja, menurut Rusman dilakukan dengan berdarah-darah.