KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepemilikan klub sepak bola Chelsea saat ini berada dalam situasi penuh ketegangan, di mana dua pihak utama di belakang kepemilikan klub tengah bersaing untuk saling mengakuisisi saham satu sama lain. Situasi ini berpusat pada Todd Boehly, investor minoritas dengan pengaruh publik yang besar, dan Behdad Eghbali, sosok utama dari Clearlake Capital, pemegang saham mayoritas klub.
Todd Boehly: Investor dengan Peran Publik Besar
Todd Boehly sering kali dianggap sebagai pengambil keputusan utama dalam kepemilikan Chelsea, terutama karena peran publiknya yang menonjol saat Chelsea diakuisisi dari Roman Abramovich pada 2022. Boehly juga terkenal karena beberapa komentar publiknya yang kontroversial, seperti proposal pertandingan All-Star Premier League.Behdad Eghbali: Sosok Kunci di Clearlake Capital
Di sisi lain, Behdad Eghbali adalah figur utama di balik Clearlake Capital, perusahaan ekuitas swasta yang memegang 61,5% saham mayoritas di Chelsea. Bersama dengan co-founder Clearlake, Jose E. Feliciano, Eghbali memiliki pengaruh besar dalam operasional klub, termasuk dalam keputusan-keputusan finansial. Eghbali dan Clearlake bersikeras untuk tidak menjual saham mereka, bahkan mereka justru ingin memperbesar kepemilikannya di Chelsea. Eghbali diyakini lebih sabar dalam menunggu kesempatan untuk memperkuat posisinya, sementara Boehly berharap konflik ini dapat diselesaikan dalam beberapa bulan mendatang.Awal Mula Ketegangan
Konflik ini berakar dari akuisisi Chelsea yang dilakukan secara mendadak setelah Abramovich dipaksa menjual klub akibat sanksi yang diberikan oleh pemerintah Inggris terkait invasi Rusia ke Ukraina. Pada awal masa kepemilikan, Chelsea di bawah Boehly terlihat sangat ambisius, dengan menggelontorkan dana besar untuk mendatangkan pemain-pemain seperti Raheem Sterling, Wesley Fofana, hingga Pierre-Emerick Aubameyang, dengan total pengeluaran mencapai £255 juta. Namun, keputusan-keputusan besar seperti pemecatan Thomas Tuchel dan pengangkatan Graham Potter sebagai pelatih menggambarkan adanya ketegangan antara kedua kubu pemilik. Boehly, yang pada awalnya memimpin dalam pengambilan keputusan, mulai mengurangi keterlibatannya setelah Clearlake Capital, di bawah kendali Eghbali, mulai mengambil alih peran yang lebih besar. Baca Juga: Asosiasi Sepak Bola China Jatuhkan Hukuman 43 Orang atas Tuduhan Pengaturan SkorPembagian Kendali: Boehly vs Eghbali
Seiring berjalannya waktu, Eghbali menjadi semakin aktif dalam operasional sehari-hari klub, terutama dalam keputusan transfer pemain besar seperti Mykhailo Mudryk dan Enzo Fernandez, yang menghabiskan £320 juta pada jendela transfer Januari 2023. Di sisi lain, Boehly semakin jarang terlibat dalam aktivitas sehari-hari klub setelah Chelsea mengakhiri musim 2022-2023 di posisi ke-12, posisi terburuk dalam sejarah Premier League klub ini. Salah satu momen penting yang menggambarkan perbedaan visi antara kedua pemilik terjadi pada penunjukan Mauricio Pochettino sebagai manajer pada musim 2023-2024. Meskipun keputusan tersebut diambil bersama oleh kedua belah pihak, ketegangan terus meningkat ketika Pochettino didepak dari posisinya pada Mei 2024, hanya beberapa bulan setelah Boehly mengungkapkan pentingnya "kesabaran" dalam proses pembangunan tim.Visi Masa Depan Chelsea: Di Antara Dua Kepemilikan
Kepemilikan bersama antara Boehly dan Clearlake Capital telah menghasilkan banyak perubahan drastis di tubuh Chelsea. Sejak 2022, klub telah mengeluarkan lebih dari £1,5 miliar untuk belanja pemain dalam lima jendela transfer, dengan hampir semua pemain era Abramovich dijual atau dilepas. Baca Juga: Manchester United Berencana Bangun Stadion Baru Meski demikian, beberapa pihak internal klub mengkritik pendekatan ini karena dianggap terlalu tergesa-gesa dan tidak memberikan kestabilan yang cukup bagi tim. Di sisi lain, di bawah kendali Eghbali, klub berusaha untuk menata ulang manajemen dan struktur rekrutmennya. Salah satu proyek besar yang sedang dalam perencanaan adalah renovasi Stamford Bridge, meskipun perkembangan proyek ini terhambat oleh konflik kepemilikan yang sedang berlangsung.Pilihan Resolusi Konflik
Saat ini, ada beberapa skenario yang mungkin terjadi untuk menyelesaikan konflik kepemilikan di Chelsea, yaitu:- Boehly membeli saham Clearlake Capital.
- Clearlake membeli saham Boehly.
- Kedua pihak terus bekerja sama dalam aliansi yang tidak nyaman.
- Keterlibatan pihak ketiga dalam proses pengambilan keputusan.