NEW YORK. Aksi saling perang kata-kata antara Korea Utara (Korut) dengan Amerika Serikat (AS) membuat para trader siaga. Kendati demikian, investor di saham-saham pertahanan menuai untung kendati pasar saham AS secara keseluruhan tertekan. Asal tahu saja, saham sejumlah perusahaan yang memiliki kontrak besar dengan militer AS melompat setelah Presiden Donald Trump mengingatkan Korut dengan tembakan dan kemarahan jika mereka tidak menghentikan ancaman penggunaan senjata nuklir terhadap AS. Beberapa saham tersebut antara lain Lockheed Martin, Raytheon, Northrop Grumman, dan L3 Technologies. Kesemua saham melejit dan menembus rekor baru pada transaksi Rabu (9/8).
Jika dilihat, sektor pertahanan memang menjadi pemenang di market dalam beberapa bulan terakhir. iShares US Aerospace & Defence ETF (ITA) naik 30% sejak pemilihan umum beberapa waktu lalu. Banyak investor yang merasa bahwa saham pertahanan merupakan saham yang harus dibeli dan ini sudah terjadi sebelum kemenangan Trump. Hal itu dikarenakan, -penantang Trump Hillary Clinton- juga dipandang 'hawkish' terhadap pertahanan, khususnya jika dibandingkan dengan Presiden Obama. Clinton diyakini akan mengadvokasi penambahan anggaran belanja pertahanan.