Konflik masih panas, Kesepakatan bisnis antara investor China dan India ikut terancam



KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Otoritas di India menunda sejumlah kesepakatan bisnis senilai lebih dari US$ 600 juta dengan perusahaan-perusahaan asal China di tengah bentrokan perbatasan yang mematikan di perbatasan kedua negara.

Dilansir dari CNN, para pejabat di negara bagian Maharashtra di India barat mengatakan bahwa mereka sedang meninjau kembali perjanjian dengan tiga perusahaan China ketika mereka mencari kejelasan dari pemerintah India tentang nasib kesepakatan tersebut.

Baca Juga: China: Militer AS kerahkan 375.000 tentara dan 60% kapal perang ke Asia Pasifik


Kesepakatan awal diumumkan pada pekan lalu sebagai bagian dari inisiatif pemerintah daerah untuk membantu menghidupkan kembali ekonomi India dari pandemi virus corona.

Pertumbuhan di India memang melambat dan PDB diproyeksikan menyusut pada tahun ini alias untuk pertama kalinya sejak 1979.

Dua puluh tentara India tewas dalam pertempuran di perbatasan minggu lalu, dan mengirim China dan India ke dalam ketegangan diplomatik dan militer yang tegang. 

Hal ini juga bisa merembet ke sisi ekonomi. India mengimpor lebih banyak barang dari China daripada negara lain. Dan India dan China telah memungkinkan kenaikan satu sama lain sebagai kekuatan teknologi. 

Baca Juga: Sudah lama berselisih, adik PM Singapura gabung partai oposisi jelang pemilu

Raksasa teknologi China juga telah menginvestasikan miliaran dolar ke perusahaan rintisan terbesar di India, sementara pembuat ponsel pintar China mendominasi pasar di India.

Kesepakatan bisnis terbesar yang berisiko di Maharashtra adalah dengan produsen mobil China Great Wall Motors, yang telah menyetujui kemitraan senilai hampir US$ 500 juta.

Kesepakatan lain melibatkan pabrikan industri China Hengli Engineering dan pabrikan otomotif Beijing Foton Motor, yang sudah memiliki usaha patungan dengan PMI yang merupakan perusahaan bus listrik India.

Editor: Tendi Mahadi