KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pendiri Ben & Jerry’s, Ben Cohen dan Jerry Greenfield, menyerukan agar merek es krim yang mereka dirikan dibuat independen dari Unilever.

Keduanya menilai suara Ben & Jerry’s kian dibungkam, terutama terkait isu keadilan sosial, sehingga tidak lagi mencerminkan semangat awal perusahaan.

Melalui surat terbuka kepada calon investor dan dewan direksi The Magnum Ice Cream Company (TMICC), divisi baru Unilever yang akan dipisahkan dan melantai di bursa pada November bersama merek Magnum, Cornetto, dan Wall’s, Cohen dan Greenfield menegaskan bahwa Ben & Jerry’s “harus dibebaskan”.

Haji Robert dan NHM Peduli Terbangkan Pasien Jantung ke Jakarta untuk Pengobatan

Baca Juga: Unilever Bantah Berupaya Singkirkan CEO Ben & Jerry's, Desak Gugatan Dibatalkan

“Kami sangat prihatin komitmen yang pernah dijanjikan kepada kami, karyawan, dan pelanggan semakin terkikis. Selama beberapa tahun terakhir, suara Ben & Jerry’s dibungkam oleh Unilever, terutama ketika berusaha menyuarakan keadilan sosial dan menentang perang yang tidak adil. Itu bukanlah Ben & Jerry’s yang kami dirikan,” tulis mereka.

Didirikan di Vermont, Amerika Serikat pada 1978, Ben & Jerry’s sejak awal membawa misi untuk mengedepankan hak asasi manusia dan martabat. 

Cohen menekankan, “Ben & Jerry’s lahir dari keyakinan sederhana namun radikal: bisnis bisa berkembang sekaligus memperjuangkan nilai-nilai progresif. Namun beberapa tahun terakhir, misi ini justru tergerus. Kami tidak akan diam lagi.”

Sebaliknya, TMICC menegaskan bahwa Ben & Jerry’s tetap menjadi bagian penting dari grup. 

Baca Juga: Unilever Pecat CEO Ben & Jerry’s, Konflik Terkait Kebijakan Sosial Memanas

“Ben & Jerry’s adalah bagian berharga dari The Magnum Ice Cream Company dan tidak dijual. Kami berkomitmen pada misi tiga pilar Ben & Jerry’s — produk, ekonomi, dan sosial — serta akan terus membangun kesuksesannya,” kata juru bicara perusahaan.

Ketegangan ini bukan yang pertama. Tahun lalu, dewan misi sosial Ben & Jerry’s yang independen melayangkan gugatan terhadap Unilever. 

Gugatan itu menuduh Unilever berusaha membungkam pernyataan publik Ben & Jerry’s yang mendukung pengungsi Palestina di Gaza, bahkan mengancam membubarkan dewan dan menuntut para direkturnya. Unilever membantah tuduhan tersebut dan menyatakan siap membela diri.

Sengketa juga pernah terjadi terkait penjualan produk di wilayah pendudukan Israel di Tepi Barat. 

Baca Juga: Unilever Hentikan Dana Yayasan Ben & Jerry’s, Ketegangan soal Audit dan Gaza Memuncak

Kala itu, Unilever menjual unit Ben & Jerry’s Israel ke operator lokal, langkah yang memicu gugatan baru dari Ben & Jerry’s sebelum akhirnya kedua pihak mencapai kesepakatan.