Konflik Rusia-Ukraina Bikin Harga Minyak Melonjak, Begini Tanggapan Pertamina



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perang yang terjadi antara Rusia-Ukraina berimbas pada kenaikan harga minyak global. Buktinya, harga minyak mentah acuan sudah menembus rekor harga tertinggi sejak 2014.

PT Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di sektor migas memastikan terus memonitor kondisi global yang terjadi termasuk dinamika politik Rusia-Ukraina.

VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengungkapkan, dalam pemenuhan pasokan minyak mentah (crude), produk (BBM) maupun LPG, Pertamina memiliki sumber yang bervariasi baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Hal ini pun membuat adanya fleksibilitas suplai pasokan.


Selain itu, pengadaan yang dilakukan berbasis jangka panjang. Pertamina juga melakukan penyesuaian dengan skema jangka pendek baik untuk minyak mentah maupun produk BBM dan LPG yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan diklaim dengan perencanaan yang matang.

Baca Juga: Rusia-Ukraina Bersitegang, Begini Dampaknya Pada Sektor Energi Indonesia

"Sebagian minyak mentah kebutuhan dalam negeri disuplai melalui portfolio Pertamina yaitu Subholding Upstream, dan juga produksi dalam negeri," terang Fajriyah kepada Kontan.co.id, Kamis (24/2).

Fajriyah melanjutkan, Pertamina secara konsisten berupaya mempertahankan kinerja operasional hulu sampai hilir sekaligus berupaya meningkatkan ketahanan energi nasional.

Adapun, kenaikan harga minyak dunia yang menembus US$ 100 per barel diakui bakal memberikan tekanan pada kinerja keuangan hilir Pertamina.

"Pertamina terus melakukan kajian dan evaluasi serta berkoordinasi dengan seluruh stakeholder terkait rencana penyesuaian harga jual eceran BBM Non Subsidi. Pertamina akan comply dengan regulasi Kepmen ESDM No 62 Tahun 2020," pungkas Fajriyah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari