KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Serangan udara Amerika Serikat (AS) ke Suriah dalam beberapa waktu terakhir menjadi perhatian tersendiri bagi masyarakat dunia. Hal ini kemudian dikhawatirkan bisa mempengaruhi pasar secara global dan membuat pelaku pasar cenderung wait and see. Namun, analis Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji menilai bahwa saat ini pasar sudah melakukan antisipasi terhadap serangan Amerika Serikat ini. Ditambah lagi, saat ini serangan udara tersebut sudah mereda. "Agresi militer ini merupakan risiko gejolak yang terjadi di Timur Tengah dan sudah dikalkulasikan pelaku pasar," kata Nafan kepada Kontan.co.id, Minggu (15/4). Menurutnya, secara sadar, pelaku pasar juga sebenarnya sudah memahami bahwa konflik yang ada di Timur Tengah tersebut memang tak bisa dihindari.
Konflik Timur Tengah, mulai akumulasi saham komoditas
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Serangan udara Amerika Serikat (AS) ke Suriah dalam beberapa waktu terakhir menjadi perhatian tersendiri bagi masyarakat dunia. Hal ini kemudian dikhawatirkan bisa mempengaruhi pasar secara global dan membuat pelaku pasar cenderung wait and see. Namun, analis Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji menilai bahwa saat ini pasar sudah melakukan antisipasi terhadap serangan Amerika Serikat ini. Ditambah lagi, saat ini serangan udara tersebut sudah mereda. "Agresi militer ini merupakan risiko gejolak yang terjadi di Timur Tengah dan sudah dikalkulasikan pelaku pasar," kata Nafan kepada Kontan.co.id, Minggu (15/4). Menurutnya, secara sadar, pelaku pasar juga sebenarnya sudah memahami bahwa konflik yang ada di Timur Tengah tersebut memang tak bisa dihindari.