KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu konglomerat kenamaan Indonesia, Prajogo Pangestu, menambah kepemilikan saham di PT Barito Pacific Tbk (BRPT). Prajogo membeli sejumlah 10.527.200 lembar saham atau setara 0,011% dari total saham BRPT.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Senin (21/8) malam, Direktur dan Sekretaris Perusahaan BRPT David Kosasih menyatakan transaksi tersebut merupakan investasi dengan status kepemilikan saham langsung dari Prajogo Pangestu, yang juga merupakan Komisaris Utama Barito Pacific.

Sebelum transaksi, Prajogo Pangestu memiliki 66,71 miliar (66.711.547.373 lembar saham) atau setara 71,161% saham BRPT. Sesudah transaksi, kepemilikan Prajogo bertambah jadi 66,72 miliar (66.722.074.573 lembar saham) atau setara dengan 71,172% saham BRPT.

Baca Juga: Emiten Industri Kimia Belum Berjaya, Cermati Proyeksi Kinerja & Rekomendasi Sahamnya

Adapun, transaksi penambahan saham BRPT ini berlangsung pada tanggal 9, 10, 11, dan 21 Agustus 2023. Prajogo Pangestu membeli saham BPPT dengan harga rata-rata Rp 831 per saham.

Dengan asumsi harga rata-rata tersebut, maka orang terkaya ketujuh di Indonesia versi Forbes tahun 2022 ini merogoh kocek Rp 8,74 miliar untuk menambah kepemilikannya di BRPT.

Dari sisi pergerakan saham, BRPT sedang menanjak di bulan ini. Harga BRPT sempat menembus Rp 930 per saham pada pekan lalu, meski mengalami pelemahan di akhir pekan.

Pada awal pekan ini, Senin (21/8), BRPT ditutup melemah 2,23% ke level harga Rp 875 per saham. Mengakumulasi kenaikan 15,89% secara year to date.

Secara kinerja, BRPT mendongkrak perolehan bottom line ketika top line masih melandai di semester I-2023. BRPT meraup pendapatan US$ 1,37 miliar sepanjang enam bulan pertama 2023. Lebih rendah 14,90% dibandingkan US$ 1,61 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga: Laba Barito Pacific (BRPT) Punya Prajogo Pangestu Terbang 243,43% di Semester I-2023

Hanya saja, sepanjang enam bulan tahun ini BRPT sukses memangkas beban pokok pendapatan dan beban langsung sebanyak 21,58%. Sehingga beban pokok dan beban langsung BRPT turun dari US$ 1,39 miliar menjadi US$ 1,09 miliar.

Secara bottom line, induk usaha PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) ini melejit. BRPT meraih laba bersih US$ 30,36 juta pada semester I-2023. Meroket 243,43% dibanding laba bersih periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk BRPT senilai US$ 8,84 juta per Juni 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi