Kongsi Krakatau dan Nippon rampung sudah



JAKARTA. Kesepakatan bisnis itu akhirnya selesai juga.  Bertempat di Gedung Krakatau Steel, kemarin (11/8), PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) dan raksasa baja Jepang, Nippon Steel & Sumitomo Metal Corporation sepakat menandatangani rencana bisnis final atas PT Krakatau Nippon Steel Sumikin.   

Ini adalah perusahaan patungan Krakatau dan Nippon yang sejatinya sudah berdiri sejak Desember 2012. Kedua perusahaan baja itu sepakat membangun pabrik baja untuk komponen otomotif dengan investasi  US$ 300 juta. 

Pabrik dengan kapasitas produksi 480.000 metrik ton per tahun itu rencananya  akan memproduksi produk baja berupa cold-rolled steel dan hot-dip galvanized steel


Iip Arif Budiman, Corporate Secretary KRAS mengatakan, pabrik baja itu rencananya beroperasi semester dua tahun 2017. Sayangnya, Iip belum bisa memastikan kapan pembangunan pabrik  ini dimulai. "Saat ini masih dalam kajian teknis konstruksi," terang Iip kepada KONTAN, Senin (11/8).

Yang jelas, modal awal perusahaan patungan ini mencapai US$ 142 juta. Adapun pembagian kepemilikan saham PT Krakatau Nippon sebesar 80% untuk Nippon Steel dan 20% dimiliki oleh KRAS.

Jika pabrik beroperasi kelak, hasil produksi diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan industri otomotif nasional. Apalagi, awal pendirian Krakatau Nippon ini juga dilatarbelakangi pertumbuhan industri otomotif di Indonesia.  

Mengacu pernyataan resmi Nippon Steel, pabrik baja  ini  kelak akan memproduksi produk baja berkualitas tinggi dan baja antikarat untuk industri otomotif. Soal fasilitas, pabrik tersebut bahkan dirancang memiliki fasilitas dan teknologi sama dengan Nippon Steel yang ada di Jepang.

Kongsi awal perusahaan ini terbilang alot. Bahkan, pendirian Krakatau Nippon Steel Sumikin ini sempat mencuatkan polemik. Sebab, sebelum berkongsi dengan perusahaan baja Jepang, Krakatau sudah menjalin kerjasama dengan raksasa baja asal Korea Selatan yakni Pohang Iron and Steel Company (Posco) dengan mendirikan PT Krakatau Posco. Adapun di jagat bisnis baja, Posco dan Nippon bersaing ketat dalam perebutan pasar. 

Kini KRAS  berhasil merangkul kedua raksasa baja dunia itu. Menurut Iip, banyak hal yang dibahas dalam kerjasama bisnis itu. "Itu rahasia. Intinya soal struktur permodalan, teknologi dan beberapa hal teknis lainnya," ujar Iip.

Harapannya, kehadiran  perusahaan baru akan memperkokoh kinerja KRAS di tahun-tahun mendatang.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia