Konsep pengurangan bahaya bantu atasi dampak merokok



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konsep pengurangan bahaya (harm reduction) dinilai mampu untuk menekan dampak bahaya rokok di tengah tingginya prevalensi merokok di Indonesia. Hal ini dinilai dapat membantu dalam menciptakan perbaikan kualitas kesehatan publik, terutama perokok dewasa.

Direktur Eksekutif Center for Youth and Population Research (CYPR) Dedek Prayudi menjelaskan, konsep pengurangan bahaya bisa menjadi alternatif bagi para perokok yang menginginkan perbaikan kualitas kesehatan. Sebab, berhenti merokok secara langsung tidaklah mudah. 

“Perubahan yang begitu radikal itu biasanya ongkosnya mahal. Ongkos yang saya maksud ini bukan hanya ongkos uang,” ujar Dedek Prayudi yang akrab disapa Uki dalam keterangannya, Jumat (27/8).


Baca Juga: Pasien sembuh Covid-19 terus meningkat mencapai 3.689.256 orang

Untungnya, saat ini sudah terdapat beragam produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan, rokok elektrik, snus, dan kantung tembakau, yang menerapkan konsep pengurangan bahaya sehingga meminimalisasi dampaknya terhadap kesehatan.

Public Health England mengungkapkan bahwa produk tembakau alternatif mengurangi risiko 90%-95% dibanding rokok.

Oleh karena itu, meskipun tidak 100% bebas dari potensi risiko, produk ini bisa dijadikan sebagai alternatif bagi yang masih kesulitan berhenti merokok.

Bagi perokok, justru risiko kesehatan melalui penggunaan produk alternatif tersebut jauh berkurang dibandingkan dengan rokok.

“Saya pikir ini bisa menjadi alternatif buat masyarakat sekaligus menjadi pelengkap dari solusi penanggulangan masalah rokok,” ujarnya.

Editor: Yudho Winarto