Konsep Penjualan Makro Bakal Diubah Total oleh Lotte Mart



JAKARTA. Konsep perkulakan yang selama ini diusung PT Makro Indonesia bakal berubah. Apalagi sejak seluruh saham makro diakuisisi oleh Lotte Mart, perusahaan asal Korea Selatan. Untuk menjadi yang teratas, Lotte sudah menyiapkan dana segar Rp 9 triliun. Duit tersebut bakal diperuntukkan untuk ekspansi Makro hingga 2013 mendatang. Lotte pun sudah menyiapkan serangkaian strategi baru. Salah satunya yakni dengan mengubah konsep penjualan Makro menjadi bisnis eceran. Jika dilihat, Lotte Mart memiliki ambisi besar untuk meraup pangsa pasar ritel Indonesia. Populasi penduduk kita yang berjumlah lebih dari 200 juta orang dilihat sebagai peluang emas untuk pengembangan bisnis. Tak heran, Lotte memasang target omzet penjualan tinggi tahun ini. "Target omzet penjualan kami 5,7 triliun tahun ini. Naik sekitar 20% dari tahun lalu ketika masih bernama Makro," kata Moon Young Pyo, Presiden Direktur PT. Lotte Shopping Indonesia, Selasa (20/1) kemarin.

Siap bermain di segala segmen Untuk mencapai target tersebut, Lotte Mart siap bermain di bisnis minimarket, supermarket hingga hypermarket. Langkah ini mengadopsi konsep yang dijalankan Lotte di negara asalnya. Oleh karenanya, konsep perkulakan atau grosir yang diterapkan Makro selama ini akan secara bertahap diganti dengan konsep hypermart. "Kami melihat masyarakat Indonesia saat ini membutuhkan ruang belanja yang modern dan efisien," ujar Jusuf Halim, Direktur Operasional PT. Lotte Shopping Shop. Strategi lain, Lotte Mart juga akan membuat sistem elektronik survei harian konsumen di mana akan terdata kemampuan membeli konsumen dan produk yang sering dibeli konsumen."Dengan alat survei itu kami akan tahu keinginan konsumen dan produk apa yang sering dibeli. Dan tentu saja pelayanan akan kami optimalkan setiap hari." Ungkap Jusuf. Jusuf mengungkapkan, jumlah gerai Makro yang kemudian berubah wujud menjadi Lotte Mart ada 19 unit. Dalam kurun waktu lima tahun ke depan, ditargetkan jumlah gerai Lotte Mart akan mencapai 45 unit."Untuk 2009 belum bisa kami targetkan jumlah gerai yang akan dibangun, kami targetnya 5 tahun sekali," tutur Jusuf.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie