Konser musik menjadi teror mengerikan di AS



KONTAN.CO.ID - LAS VEGAS. Letupan senjata itu terdengar seperti petasan pada awalnya. Banyak di antara 22.000 penonton konser musik country tidak mengerti apa yang terjadi saat konser mendadak berhenti dan sang penyanyi country Jason Aldean lari tunggang langgang dari atas panggung.

Dalam hitungan detik mereka menyadari ada teror bersenjata menyerang mereka. Sontak para penonton konser pun panik tak terkira. "Itu tembakan senjata," teriak seorang pria yang terekam sebuah video ponsel. Penonton lain juga berteriak panik.

Muntahan peluru senjata otomatis yang dilesakkan pria paruh baya dari lantai 32 Hotel Mandalay Bay, Las Vegas, selama sekitar 10 menit tersebut menghadirkan teror mengerikan. Para penonton konser berteriak dan menangis, berlarian dan sebagian tiarap ke tanah, yang lainnya mendorong pintu keluar dan ada pula yang memanjat pagar.


Penembakan dimulai saat Aldean menutup konser festival musik country tiga hari itu. Aldean baru saja memulai menyanyikan lagu "When She Says Baby" dan saat itu pula rentetan peluru menghambur ke arena konser.

"Orang-orang mulai berteriak dan berteriak dan kami mulai berlari," kata Andrew Akiyoshi, yang memberikan video ponsel tersebut kepada The Associated Press seperti dikutip Bloomberg. "Anda bisa merasakan kepanikan dan merasakan seperti peluru yang terbang di atas kita. Semua orang merunduk, berlari ke tanah rendah."

Dylan Schneider, penyanyi country yang tampil sebagai pembuka konser memberi kesaksian. Ia menuturkan, beberapa mayat terbaring di rumput sintetis yang terpasang di depan panggung. Orang-orang berteriak histeris dan menangis. 

Schneider mengira konser itu diserang oleh banyak penembak. Ia sendiri meringkuk sembunyi di bawah bangku VIP bersama penonton lain. "Tidak ada yang tahu harus berbuat apa.  Saya hanya tahu kami harus keluar dari sana," ujar dia sedih.

Laporan terakhir menyebutkan, sebanyak 59 orang tewas dan 527 terluka akibat teror bersenjata tersebut.  Ini merupakan serangan teror paling mematikan dalam sejarah modern Amerika Serikat (AS).

Pria bersenjata  yang kemudian diidentifikasi sebagai Stephen Craig Paddock adalah seorang akuntan berusia 64 tahun dari Mesquite, Nevada. Ia bunuh diri sebelum petugas menyerbu kamar 135 Hotel Mandala Bay.

Paddock diketahui telah menginap di hotel tersebut sejak Kamis pekan lalu. Ia membuat lobang di kaca hotel untuk melesakkan senjata ke arena konser musik country. Jarak tembakan ke arena konser sekitar 500 meter.

Motif serangan tersebut masih misteri. Sheriff Joseph Lombardo mengatakan, Paddock memiliki 16 pucuk senjata di kamar hotelnya. Seorang sumber menyebut, Paddock memodifikasi dua senjata miliknya tersebut sehingga menjadi senjata otomatis.

Di rumah Paddock, polisi menemukan 18 senjata lagi, bahan peledak dan ribuan peluru amunisi. Juga, beberapa kilogram ammonium nitrat, bahan kimia yang dipakai untuk membuat bahan peledak seperti yang digunakan dalam pemboman Oklahoma tahun 1995 silam. Menurut Lombardo, senjata dan bahan peledak itu ditemukan mobil Paddock.

Penyelidikan kasus teror ini masih berlangsung. Biro Invetigasi Federal Amerika Serikat (FBI) menyatakan, sejauh ini belum menemukan indikasi bahwa serangan tersebut terkait jaringan teroris internasional, terlepas dari klaim kelompok Islamic State (ISIS) yang menyatakan Paddock adalah seorang "tentara" yang baru saja masuk Islam.

Dalam pidatonya, Presiden AS Donald Trump menyebut serangan teror tersebut sebagai tindakan kejahatan murni.  "Pada saat-saat tragedi dan horor, Amerika berkumpul menjadi satu dan selalu ada," kata Trump.

Beberapa jam setelah penembakan tersebut, sang bintang konser Jason Aldean memposting di Instagram dan mengabarkan bahwa dia dan krunya aman. "Ini menyakitkan hati saya bahwa ini akan terjadi pada siapa saja yang baru saja keluar untuk menikmati apa yang seharusnya menjadi malam yang menyenangkan," kata bintang musik country Las Vegas itu.

Editor: Rizki Caturini