Konser Taylor Swift Batal di Austria, Klaim Asuransi Menanti



KONTAN.CO.ID - Pembatalan tiga hari konser Taylor Swift di Wina, Austria menyisakan persoalan baru. Perusahaan asuransi akan menghadapi klaim jutaan dolar akibat pembatalan tersebut.

Dalam konser yang sedianya berlangsung di Stadion Ernst Happel, rencananya akan datang sekitar 195.000 "Swifties" dari dalam dan luar negeri.

Sayangnya, Barracuda Music, penyelenggara konser, tidak dapat segera dihubungi untuk memberikan komentar tentang pengaturan asuransi terkait pembatalan tersebut.


Menurut sumber Reuters, selama ini Swift populer di kalangan perusahaan asuransi karena ia jarang membatalkan konser. Namun dengan pembatalan ini, sebagian besar perusahaan asuransi spesialis pembatalan acara di London akan terlibat dalam menanggung tur tersebut.

Penyelenggara acara olahraga dan hiburan besar biasanya membeli asuransi pembatalan acara, yang sebagian besar cenderung diasuransikan melalui pasar Lloyd's of London oleh konsorsium perusahaan asuransi.

Namun, prakteknya serangan teroris sering kali dikecualikan dari polis pembatalan acara. Pemegang polis harus membeli perlindungan tambahan terhadap ancaman serangan tersebut.

Baca Juga: Ada Ancaman Teroris, Konser Taylor Swift di Austria Dibatalkan

"Polis asuransi pembatalan terorisme yang berdiri sendiri akan dipicu oleh tindakan terorisme atau klausul ancaman dalam polis, karena telah ada potensi peristiwa terorisme yang diketahui," kata Tim Thornhill, Direktur Pelaksana Tysers.

Asuransi pembatalan acara biasanya juga menanggung penundaan, pemindahan acara ke lokasi lain, sewa tempat, pembayaran artis, dan tiket.Umumnya penyelanggara konser hingga sang artis akan menambahkan polis mereka sendiri. Minimal untuk memastikan mereka dibayar itu acara tersebut jika dibatalkan.

Marcos Alvarez, Direktur Pelaksana Morningstar DBRS mengatakan potensi kerugian yang diperkirakan mencapai puluhan juta dollar bisa saja dibatasi dengan adanya fakta bahwa konser dapat dijadwalkan ulang.

Tur Eras Swift diperkirakan menghasilkan hampir $2 miliar dalam penjualan tiket. Khusus di Autralia, penyanyi asal Amerika Serikat itu dijadwalkan akan melangsungkan konser selama 3 hari. Jumlah penontonnya diperkirakan bisa mencapai 195.000.

Editor: Putri Werdiningsih